Efek Virus Corona di Sukabumi, Hand Sanitizer Jadi Barang Langka

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Selain masker yang ketersediannya mulai langka, hand sanitizer pun mengalami nasib serupa gara-gara wabah virus corona di Sukabumi. Hand sanitizer adalah salah satu yang disarankan untuk mencegah diri terpapar dari segala macam virus penyakit.

Hal ini terbukti lewat pantauan Radarsukabumi.com di beberapa apotek dan toko Sukabumi. “Iya lagi kosong hand sanitizer-nya. Ya ada yang bilang biar tidak kena corona,” kata Aldi, salah seorang karyawan toko di wilayah Pangleseran, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/3/2020).

Bacaan Lainnya

Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Sukabumi Riska pun membenarkan soal kelangkaan hand sanitizer. Dia mengatakan, stok cairan pembersih tangan itu mengalami kekosongan dari distributor hingga pabriknya, terutama sejak isu virus corona mencuat.

“Stok hand sanitizer memang mengalami kekosongan di distributor bahkan pabrik. Satu brand kosong. Terutama sejak kasus corona ada,” kata Riska kepada Radarsukabumicom.

Soal indikasi upaya penimbunan oleh pihak-pihak tertentu, Riska menegaskan pihaknya belum dapat informasi tentang itu. Diapun mengaku telah menghubungi langsung beberapa distributor obat-obatan yang menyatakan memang mulai mengalami kelangkaan sebelum kasus corona menjadi viral.

“Distributor pun stoknya sudah menipis sebelum ada corona. Ini disebabkan minat masyarakat terhadap daya beli hand sanitizer kurang sehingga distributor tidak banyak untuk stok kebutuhan tersebut. Nah ketika ada kasus ini daya minat beli masyarakat mulai meningkat tapi disebutkan di awal, stok tidak terpenuhi,” beber Riska.

Lebih dalam, Riska menjelaskan bahwa kelangkaan hand sanitizer termasuk masker disebabkan bahan baku kedua Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) mengalami kekosongan. Hanya beberapa pabrik yang masih memproduksi hand sanitizer, itu pun baru memulai produksi lagi.

“Bahan baku BMHPP dan obat yg diproduksi di Indonesia rata-rata berasal dari China dan India. Sedangkan saat ini china menghentikan kegiatan ekspor untuk bahan baku tersebut karena digunakan untuk negaranya sendiri,” jelas Riska.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *