Dana Pengcab Cair

Sejumlah pengurus KONI Kota Sukabumi saat melakukan rapat koordinasi dengan pengurus Cabor di Kantor KONI Kota Sukabumi.

CITAMIANG — Dana Bantuan Operasional Pembinaan (BOP) untuk pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Kota Sukabumi akhirnya bisa dicairkan.

Meski terbilang sangat minim, anggaran yang hanya dialokasikan sebesar Rp 225 juta itu diharapkan mampu menunjang pembinaan selama satu tahun kedepan.

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui, dan BOP tersebut dibagikan untuk 34 Cabor yang berada dibawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Sukabumi.

Ketua KONI Kota Sukabumi, Haickel Reza Balfas mengatakan, anggaran Rp 225 juta itu merupakan dana hibah Pemkot Sukabumi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang keseluruhannya berjumlah Rp 500 juta.

“Angaran tersebut dibagi dalam beberapa pos, selain murni untuk Cabor juga digunakan pada penganggaran Operasional, honorarium karyawan, pembelian ATK, Musorkot, kegiatan pelantikan, Rapat kerja, dan bantuan stimulan Pengcab untuk kejuaraan atau mengetikuti event lainnya,”ujar Haickel didampingi Sekretaris Umum KONI Kota Sukabumi, Ganjar Ramdani Saputra disela-sela rapat koordinasi dengan pengurus Cabor di Kantor KONI Kota Sukabumi, (19/4).

Ia mengaku, anggaran yang diberikan untuk Cabor memang jauh dari kelayakan. Apalagi, rata-rata percabor hanya menerima setengah dari yang diberikan.

“Rata-rata dibawah Rp 10 juta bahkan adan yang Rp 5 juta untuk satu tahun kedepan. Kecil memang, tapi yang segitu adanya dan itu pun hasil dari perhitungan kami,” terangnya.

Untungnya sambung dia, dalam pembagaian tersebut para Cabor bisa memahami kondisi yang ada, sehingga rapat pun berjalan lancar.

Sementara itu, salah seorang pengurus Cabor Bola Tangan, Arie Athariq mengaku tidak mempersoalkan pemberian anggaran tersebut. Selain terbilang anggota baru dan belum memberikan kontribusi yang lebih, dirinya memahami kondisi KONI saat ini.

“Untuk tahun sekarang kita sangat memahami,” kata Arie saat dimintai keterangan melalui sambungan telepon.

Ditambahkan Arie, jika dilihat besarannya anggaran percabor, tentunya anggaran tersebut tidak akan menguncukupi untuk pembinaan, apalagi sampai digunakan untuk mengikuti kejuaraan.

“Kalau lihat besar, memang tidak cukup. Tapi kan adanya segitu, ya diterima saja karena kondisinya seperti ini,” tambahnya. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *