SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, menyebutkan saat ini terdapat empat kecamatan yang telah melaporkan terdampak kekeringan.
“Sejumlah warga sudah mulai merasakan krisis air bersih dan sulitnya ketersedian air akibat dampak kekeringan dan kemarau panjang saat ini,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami Rabu (23/8).
Zulkarnain menjelaskan, dari total tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi, sudah empat kecamatan yang melaporkan dampak kekeringan. Ke empat kecamatan itu yakni Cikole, Gunungpuyuh, Lembursitu dan Baros.
“Menyikapi kondisi ini, kami bersama PMI sudah melakukan pendistribusian air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan,” ujarnya.
Ia menerangkan, total jumlah air yang telah didistribusikan PMI Kota Sukabumi sebanyak 45 ribu liter. Dengan total penerima manfaat sebanyak 2.091 KK atau terdiri atas 8.360 jiwa. “Kami sudah koordinasi dengan PMI untuk membantu mensuplai air bersih,” bebernya.
Menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa fenomena El Nino akan menimbulkan kekeringan lebih ekstrem dan mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Sejumlah wilayah di Indonesia bahkan diprediksi bakal mengalami hari tanpa hujan yang panjang.
“Selain itu, BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah Jawa barat. Hal tersebut sudah dirasakan, khususnya untuk wilayah Kota Sukabumi saat ini,” pungkasnya. (bam)