SUKABUMI — Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni anggkat bicara soal aksi geng motor yang kerap meresahkan masyarakat. Sebab itu, setiap malam menggalakan patroli disetiap titik yang dianggap rawan terjadi aksi geng motor diantaranya, daerah Tipar, Jalur Lingkar Selatan dan daerah lainnya.
“Karena itu, kami aktifkan patroli malam dan kerjasama dengan masyarakat untuk memberikan informasi sekecil apapun terkait keberadaan mereka (geng motor). Jangan sampai mereka membuat ulah yang dapat meresahkan masyarakat,” ungkap Sumarni saat disambangi Radar Sukabumi di ruang kerjanya, Senin (22/3).
Tak hanya itu, lanjut wanita kelahiran Pontianak 1977 ini, Polres Sukabumi Kota juga menjaga ketat perbatasan agar tidak masuk geng motor dari luar daerah misalnya saja dari Cianjur. “Kami juga melakukan antisipasi jika ada yang masuk dari wilayah lain semisal, Cianjur dan daerah lainnya,” ujarnya.
Disinggung soal program unggulan Polres Sukabumi Kota, Sumarni menerangkan, saat ini fokus membantu pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 seperti, aktif mendisiplinkan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M).
“Kami juga konsisten untuk membantu mensuport menggerakan ekonomi masyarakat. Dengan cara membangun zona ketahanan pangan di kampung tangguh. Kami minta Babinkamtibmas agar aktif membangun kampung tangguh, di situ ada pertanian, perikanan dan lainnya. Mereka berkolaborasi dengan masyarakat,” terangnya.
Sumarni menerangkan, saat ini terdapat sebanyak 18 titik kampung tangguh yang tersebar dibeberapa kecamatan yaitu, Kecamatan Cikole, Citamiang, Gunungpuyuh, Warudoyong, Baros, Cibeureum, Lembursitu, Kebonpedes, Gunungguruh, Sukalarang, Kadudampit, Cireunghas, Cisaat, Sukaraja dan Kecamatan Sukabumi.
“Kampung tangguh ini berada di semua kecamatan yang berada di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota. Kemudian kami juga membentuk polisi RW untuk membantu mengingatkan Prokes kepada masyarakat dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan begitu, tidak semua masalah di bawa ke ranah hukum,” pungkasnya. (bam/t)
