Bumerang Jadi Gaya Hidup

SUKABUMI--Senjata unik, benda akan bergerak berputar mirip baling-baling Helikopter. Bahkan, saat musuh mengira serangan meleset dan ternyata salah, benda akan kembali menyerang lebih kejam lagi dan akan membuat pemainnya terbunuh jika salah memainkannya. Itulah Bumerang.

Permainan suku Aborigin tersebut kini dimanfaatkan oleh Hendi Setiadi (38), dalam berbisnis. di sebuah perkampungan di Jalan Pramuka no 3, Kelurahan Gedong panjang, Kecamatan Citamiang.

Bacaan Lainnya

Lelaki yang akrab disapa Acun itu mengaku menggeluti bisnis tersebut sejak 2006 lalu. Bermodalkan satu lembar triplek seharga RP 175 ribu.

” Karena memang saya hobi juga dengan boomerang ini. Dari satu lebar triplek saya buat 150 peace boomerang. Dan dijual Rp10 ribu perpeace, dan berlangsung hingga hari ini, ” akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin (18/10).

Bahkan kini, ayah dua anak ini menyebut kian lama kesadaran orang akan hidup sehat semakin tinggi. Masyarakat menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup mereka salah satu nya dengan memainkan permainan bumerang yang dibuatnya itu.

Berbagai pesanan pun datang dari dalam negeri seperti Bogor, Jakarta, Jawa Timur, bahkan hingga India, Australia hingga Brazil.

Suami dari Murni Anggaraeni (30) menuturkan ada Bumerang yang bisa kembali (returning boomerang) dan bumerang yang tidak bisa kembali (nonreturning boomerang).

Bumerang yang bisa kembali lebih ringan dan memiliki bentuk melengkung khusus.
“Bumerang jenis ini akan terbang dalam pola melingkar dan berbalik kembali pada pelempar.

Orang menggunakan bumerang jenis ini untuk event olahraga dan sebagai mainan,” ujarnya. Bumerang yang tidak bisa kembali bukan mainan.

Masyarakat kuno menggunakan bumerang jenis ini untuk membunuh mangsa atau musuhnya. Bumerang jenis ini jauh lebih lurus dari pada bumerang yang bisa kembali. Bumerang ini akan terbang melalui udara dengan cara yang goyah/limbung.

Ayah dari Cantika Aulia Jasmine (5) ini menjelaskan, bumerang pertama dibuat dari sepotong kayu berukir, kemudian selanjutnya memanaskan kayu dalam abu panas dan kemudian membengkokkannya untuk mendapatkan bentuk yang tepat.

Bumerang modern yang digunakan untuk olahraga sering dibuat dari kayu lapis atau fiberglass, epoksi, ABS plastik, Polycarbonates dan lainnya. Bentuknya bisa sangat berbeda dengan bentuk melengkung dari bumerang tradisional.

Sebagai contoh, beberapa bumerang modern memiliki tiga bilah berbentuk huruf Y, namun yang tidak biasa. Acun juga membuat Bumerang dalam bentuk dolpin, kujang, lambang pramuka bahkan gantungan baju dari kisaran harga Rp25 ribu hingga jutaan.

” Kita produksi keduanya baik tradisional ataupun modern. Namun untuk pesanan dari luar negeri itu lebih memilih yang jenisnya tradisional seperti dari bahan kayu terlebih Australia.

Untuk masalah harga justru yang dari Fiber justru lebih mahal dan jauh lebih susah pengerjaanya. Alhamdulillah, dalam perminggu bisa mengahsilkan uang Rp5 juta,” ucapnya.

Cara melempar bumerang yang baik dan benar menurut ini mengaku harus memiliki keterampilan teknik khusus dan banyak praktek.

Mendapatkan kualitas bumerang yang baik. Jenis bumerang yang dibeli akan memiliki dampak yang signifikan. Bumerang kompetisi, ada yang disebut akurasi, longdistance, past cath, tricket.

Kemudian ada bumerang fun dan bumerang pajangan. “Cari daerah terbuka setidaknya 50 meter ruang di semua sisi. Lapangan sepak bola, dan ruang taman terbuka semua pilihan yang baik.

Pastikan tidak ada terlalu banyak pohon atau semak-semak. Kemudian perhatikan arah angin. Angin adalah salah satu faktor paling penting dalam kembalinya tepat bumerang,” tutup Ayah dari Ausi Rizki Setiadi (1 bulan) itu. (cr11/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *