SUKABUMI – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Sukabumi, mengikuti deklarasikan kota lengkap yang diselenggarakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara daring, Kamis (20/5).
Kepala BPN Kota Sukabumi Surahman mengatakan, saat ini Kota Sukabumi menjadi salah satu kota yang sudah menjadi kota lengkap. Artinya, semua bidang tanah sudah terpetakan.
“Alhamdulillah Kota Sukabumi saat ini sudah menjadi salah satu kota lengkap dari 14 kota dan kabupaten se Indonesia,” kata Surahman kepada Radar Sukabumi, Kamis (30/5).
Menurutnya, dengan dinyatakan menjadi kota lengkap ada keuntungan yang diperoleh diantaranya memberikan kepastian hukum hak atas tanah bagi masyarakat, termasuk para investor, meminimalisir sengketa dan konflik pertanahan.
“Selain itu, juga dapat mempersempit ruang gerak mafia tanah, mempermudah pemerintah daerah dalam melakukan penataan wilayah. Karena seluruh bidang tanah telah terdata dan terdaftar, serta memudahkan transformasi digital atau penerapan sistem elektronik dalam rangka efisiensi pelayanan kepada masyarakat,” bebernya.
Kendati demikian, sambung Surahman, data kota lengkap ini bukan berarti semua bidang tanah di Kota Sukabumi sudah memiliki sertifikat tanah. Pasalnya, hingga 2024 ini dari bidang tanah yang ada baru sekitar 95 persen yang sudah memiliki sertifikat.
“Sebab itu, kami terus berupaya menggenjot program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang ditargetkan pada 2024 ini sebanyak 500 bidang tanah,” bebernya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengapresiasi capaian yang sudah diperoleh BPN Kota Sukabumi khususnya dalam melakukan pemetaan bidang tanah.
“Hal ini, berkat kerjasama yang baik antara pemerintah dan BPN atas kepastian hukum bagi masyarakat maupun perusahaan. Selain itu, dalam kesempatan ini juga diluncurkan terkait sertifikat elektronik sehingga dapat lebih aman lagi,” tukasnya. (Bam)
