Aktivasi IKD Disdukcapil Kota Sukabumi Baru 8.000 Orang

Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Kardina Karsudi
Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Kardina Karsudi

CIKOLE – Hingga akhir September 2023, aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi, sudah mencapai 8.000 orang atau 3,4 persen dari jumlah keseluruhan warga yang sudah mengakses KTP digital.

Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Kardina Karsudi mengatakan, identitas kependudukan digital ini adalah salah satu bentuk layanan yang dihadirkan Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk memfasilitasi masyarakat memiliki semua dokumen kependudukan dalam satu genggaman (smartphone Android). Dari pantauannya antusias warga termasuk kalangan kampus untuk secara mengikutinya cukup tinggi.

Bacaan Lainnya

Hanya saja sambung dia, dalam proses aktivasi IKD ini terdapat sejumlah kendala. Salah satunya banyak warga yang minta diaktivasi tapi handphone Android yang dimilikinya kurang mendukung. “Hingga kini capaian IKD 3,4 persen atau 8.000 orang,” ujar Kardina kepada Radar Sukabumi, Jumat (29/9).

Namun demikian, saat ini aktivasi IKD terus digencarkan dengan menyasar aplikasi Iphone. “Sekarang aktivasinya bisa melalui iOS. Sebelumnya IKD hanya dapat diunduh melalui Play Store milik Android.

Pasalnya, Kemendagri telah bekerja sama dengan pihak Apple untuk mengadakan aplikasi IKD pada iOS versi 11.0 atau lebih. Harapannya hal tersebut bisa menambah jumlah warga yang aktivasi IKD,” terang dia.

Intinya, pada tahun ini selain mendekatkan layanan dokumen kependududkan. Disdukcapil juga melakukan aktivasi indentitas kependudukan digital. Targetnya, capaian IKD atau biasa disebut KTP digital ini bisa terus meningkat.

“Pada 2024 ini kita tergetkan sekitar 25 persen dari jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik dan miliki handphone android harus aktivasi identititas kependudukan digital. Sehingga mulai Januari 2023 lalu, petugas ke wilayah baik sekolah, tim PKK, dharma wanita, perguruan tinggi, perbankan, dan instansi vertikal,”

Di sisi lain, Kardina melanjutkan, Disdukcapil berupaya melalukan layanan siap jemput bola pelayanan (Si Jempol) aktivasi IKD ke tengah masyarakat.

Misalnya digencarkan ke kalangan kampus perguruan tinggi di Kota Sukabumi dan instansi pemerintahan.

Kampus yang telah didatangi misalnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan Poltek Sukabumi.

“Aktivasi identitas kependudukan digital (IKD) terus digencarkan termasuk ke kalangan perguruan tinggi, “kata Kardina.

Semoga, dengan adanya kegiatan ini bisa memfasilitasi masyarakat Kota Sukabumi untuk segera memiliki identitas kependudukan berbasis digital.

Langkah tersebut dilakukan agar capaian identitas kependudukan digital pada 2023 ini mencapai 25 persen dari warga yang telah mempunyai KTP elektronik.

Harapannya, target 25 persen ini bisa tercapai. Sekarang ini capaiannya masih di bawah lima persen dan optimistis target ini bisa tercapai.

Kardina menuturkan, disdukcapil akan terus melakukan sosialisasi terkait manfaat identitias kependudukan digital.

Sebab ke depannya semua dokumen bisa dilihat di handphone masing-masing tidak perlu repot lagi karena terhubung dengan berbagai layanan yakni BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, KPU, dan Kementerian Keuangan terkait pajak.

Sehingga setiap orang akan memiiki dokumen kependudukan dalam satu genggaman. Sebelumnya, Pemkot Sukabumi mulai mensosialisasikan dan menerapkan kartu tanda penduduk (KTP) digital. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *