AKI dan AKB Masih Jadi PR

SUKABUMI — Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi. Bahkan hingga memasuki triwulan kedua, angka AKB dan AKI sudah mencapai empat kejadian. Kendati demikian, kasus AKI dan AKB di Kota Sukabumi masih terkendali.

“Tentunya menjadi PR bagi kami untuk lebih baik lagi. Tapi jika di banding dengan wilayah lainnya di Jawa Barat. Kota Sukabumi yang paling rendah,” kata  Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Rita Nenny kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, para ibu harus mendapatkan banyak pemahaman seputar menjaga kehamilan dan mengasup banyak nutrisi setiap tahapan kehamilan trimester pertama, kedua, dan ketiga. Lantaran, banyak ibu hamil mengalami anemia dan berpotensi mengalami perdarahan saat melahirkan. “Karena itu, kami terus melakukan upaya untuk menekan AKI dan AKB dengan menggencarkan program rutin yang dilakukan setiap bidangnya,” ujar dia.

Tak hanya ibu hamil, pihaknya juga fokus pada pemenuhan gizi remaja. Perlu ditelusuri bagaimana pola makan ibu hamil, karena masalah gizi bukan hanya faktor ekonomi tapi masalah ketidaktahuan. “Sebab itu, dinas kesehatan kerap melakukan sosialisasi terkait AKI dan AKB ini agar para ibu hamil dapat memahami bagai mana cara menjaga kehamilan dengan baik,” paparnya.

Ia menambahkan, intervensi gizi pada perempuan kini sudah dimulai sejak remaja untuk menyehatkan kualitas kesehatan reproduksinya. Kemudian pemenuhan asupan gizi dan vitamin pada ibu hamil juga harus diberikan. “Maka kami memberi edukasi makanan apa saja yang banyak mengandung zat besi bagi ibu hamil,” sahutnya.

Ia berharap, dengan upaya yang terus digalakan Dinkes, maka ke depan dapat menekan jumlah AKI dan AKB di Kota Sukabumi. “Mudah-mudahan bisa menekan AKI dan AKB di massa yang akan datang,” tukasnya.

 

(cr16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *