Mana yang Lebih Baik, Olahraga di Pagi atau Malam Hari?

Menurut sebuah studi pada 2019 yang dilakukan oleh Universitas Kopenhagen, Denmark, dan Universitas California, Irvine, Amerika Serikat, olahraga pagi dapat menginisiasi program gen dalam sel otot, menjadikannya lebih efektif dan mampu memetabolisme gula dan lemak.

Efek tersebut tentunya dapat menarik perhatian peneliti dalam kaitannya dengan orang-orang yang punya berat badan berlebih atau obesitas dan diabetes tipe 2.

Bacaan Lainnya

Olahraga Malam

Untuk yang sering sekali kesulitan untuk bangun pagi atau bangun lebih awal, olahraga setelah matahari tenggelam adalah pilihan yang tepat.

Meski demikian, bila waktu ini yang dipilih, konsistensi olahraga harus terus dijaga. Pasalnya, aktivitas sepanjang hari bisa menggeser, atau bahkan menggagalkan jadwal olahraga.

Kentungan waktu olahraga ini meliputi:

1. Tubuh dan Otot Lebih Siap

Ketimbang pagi hari, malam hari adalah waktu yang lebih ideal bagi kesiapan tubuh dan otot. Pasalnya, tubuh sudah menjalani “pemanasan” sepanjang hari lewat aktivitas, sehingga Anda hanya tinggal melanjutkannya dengan beraktivitas fisik.

Anda pun tak perlu bersusah payah melawan rasa kantuk dan mengumpulkan “nyawa”, seperti yang sering dialami beberapa orang saat mesti beraktivitas pada pagi hari.

2. Tidak Memengaruhi Waktu Tidur Malam, Malah Bikin Tidur Nyenyak

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal medis “Sports Medicine” pada 2018, Anda bisa berolahraga di malam hari selama tidak melakukan aktivitas fisik berat setidaknya 1 jam sebelum waktunya tidur.

Pada studi tersebut, peneliti melihat 23 studi yang mengevaluasi permulaan dan kualitas tidur pada partisipan dewasa sehat yang berolahraga pada malam hari, lalu membandingkannya dengan partisipan serupa yang tidak melakukannya.

Peneliti menemukan bahwa tak hanya olahraga malam tak berdampak pada waktu tidur, tetapi tampaknya pemilihan waktu olahraga tersebut justru bisa membuat pelakunya lebih cepat tertidur dan tidurnya jadi lebih nyenyak.

Walaupun begitu, mereka yang melakukan olahraga intensitas berat—misalnya latihan interval (interval training)—selama kurang dari 1 jam sebelum waktu tidur, butuh waktu lebih lama untuk bisa tertidur dan punya kualitas tidur yang lebih buruk.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *