Yayasan Cagar Budaya Protes Eksploitasi Gunung Kekenceng

DILAPORKAN : Ketua Yayasan Cagar Budaya Nasional Kota Hiroshima-2 Pojok Gunung Kekenceng Sukabumi Tedi Ginanjar bersama jajarannya saat melaporkan soal eksploitasi Gunung Kekenceng ke Mapolres Sukabumi Kota.

CIREUNGHAS — Aktivitas eksploitasi PT Muara Bara Indonesia di kawasan Gunung Kekenceng yang berada di Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, menuai protes. Pasalnya, kegiatan eksploitasi di gunung tersebut diduga tidak mengantongi izin dari warga sekitar. Terlebih lagi di kawasan Gunung Kekeceng ini, terdapat situs Kota Militer Jepang Hiroshima 2.

Ketua Yayasan Cagar Budaya Nasional Kota Hiroshima-2 Pojok Gunung Kekenceng Sukabumi Tedi Ginanjar kepada Radar Sukabumi mengatakan, penolakan warga perihal ekspolitasi PT Muara Bara Indonesia ini, selain tidak memiliki izin lingkungan dari warga, juga di kawasan tersebut terdapat situs Pertahanan Divisi Siliwangi/TKR Resimen III Sukabumi Batalyon 3 Pimpinan Kapten Anwar yang sedang diteliti dan dikaji oleh Balai Arkeologi Jawa Barat, Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang Banten dan Dinas Budpora Kabupaten Sukabumi.

“Bukan hanya itu, situs pertahanan di kawasan itu tersebut juga sudah diakui dan akan dilakukan observasi lanjutan oleh KODAM III/SILIWANGI melalui Kepala BINTAL Kodam III Siliwangi yaitu Kolonel Inf. Luqman Arif,” kata Tedi kepada Radar Sukabumi, Minggu (04/04/2021).

Menurut Tedi, lokasi yang telah dijadikan tempat kegiatan ekspolitasi PT Muara Bara Indonesia itu terdapat tanaman milik Pramuka Saka Wanabakti Perhutani KPH Sukabumi yang terdapat ada Surat Kerjasama (SK) Menggarap Gunung Kekenceng dengan para pemiliknya serta tanah Desa Tegalpanjang yang ada di Gunung Kekenceng pun sudah di Swakelola kepada Pramuka Saka Wana Bakti KPH Sukabumi.

“Tanaman pohon milik Pramuka Saka Wanabakti tersebut ditanam pada tahun 2012 dan 2013 lalu dengan bibit pohonnya dari Gubernur Jawa Barat sewaktu dijabat oleh Ahmad Heryawan melalui Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dan bibit hasi persemaian Pramuka Saka Wanabakti,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *