Warga Simpenan Butuh Sumur Bor

Warga Kampung Simpenan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan saat mengambil air di Sungai Cidadap

SIMPENAN – Warga Kampung Simpenan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, terpaksa memanfaatkan air Sungai Cidadap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sudah hampir dua bulan ini, sumber air yang ada mengering akibat kemarau panjang.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, sejak musim kemarau melanda, sumber air di Kampung Simpenan banyak yang mengering. Supaya bisa mendapatkan air, warga pun terpaksa mengambil air di sungai yang jarak tempuhnya hampir satu kilometer. Bahkan prihatinnya, untuk minum pun terkadang mereka memasak air sungai itu.

Bacaan Lainnya

Warga Kampung Simpenan RT4/12, Diki Wahyudi (24) mengatakan, kesuliatan air bersih ini sudah terjadi dua bulan semenjak sumur warga mulai mengering. Sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga pun harus rela mengambil air di Sungai Cidadap. “Sungai ini menjadi andalan warga untuk keperluan MCK. Kadang minum pun memasak airnya dari sungai ini,” kata Diki, Rabu (9/10).

Menurut Diki, kekeringan yang terjadi saat ini paling parah jika dibandingkan tahun lalu saat wilayah tersebut dilanda kemarau. “Biasanya kalau kemarau dua bulan, sumur warga masih ada airnya, tapi sekarang sudah benar-benar kering, jadinya warga memanfaatkan air dari sungai,” paparnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Neng Solia (40). Menurutnya, kebanyakan warga terpaksa memanfaatkan air sungai untuk minum dan MCK lantaran apabila harus membeli perlu merogok kantong lebih besar setiap harinya supaya kebutuhan minum dan MCK terpenuhi.

“Di sini juga ada yang menjual air seharga Rp10 ribu pertiga jerigen, sedangkan kebutuhan kami sekitar 21 jerigen perharinya. Jadi kalau harus membeli cukup berat juga biayanya,” jelasnya.

Warga berharap, pemerintah segera memberikan bantuan air bersih sehingga dapat meringankan beban warga. “Selain itu kami berharap pemerintah membuatkan sumur bor agar pada saat kemarau kami tidak kerepotan mencari sumber air,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *