Tujuh Hari Nihil, Pencarian Dirfas di Pantai Citepus Dihentikan

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban laka laut Dirfas (14) di Pantai Citepus, Kebon Kalapa, Desa Citepus, Palabuhanratu, Minggu (06/12).

PALABUHANRATU – Proses pencarian korban kecelakaan laut Dirfas Shidqi Jahfal (14) asal warga Sekarwangi, Kelurahan/Kecamatan Cibadak di Pantai Citepus, Kebon Kalapa, Palabuhanratu, di hari ketujuh masih belum membuahkan hasil. Sesuai dengan Standar Operating Prosedure (SOP), maka pencarian pun resmi ditutup pada pukul 17.00 WIB Minggu (06/12).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta Hendra Sudirman melalui Korpos SAR Basarnas Sukabumi Faber Sinaga mengatakan, operasi SAR sudah dilakukan oleh petugas gabungan selama tujuh hari. Namun, hingga saat ini keberadaan jasad korban belum juga ditemukan.

Bacaan Lainnya

“Sesuai SOP pencarian sudah dilakukan selama tujuh hari, maka operasi SAR dihentikan dan selanjutnya tim Sar gabungan akan melakukan pemantauan,”kata Faber Sinaga kepada Radar Sukabumi, Minggu (06/12).

Selama proses pencarian selama tujuh hari itu, sambung Faber, sejumlah pihak dilibatkan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Sukabumi, Sat Pol Air Polres Sukabumi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Pos TNI AL Palabuhanratu, Satpol PP Kabupaten Sukabumi, Balawista, ACT Sukabumi, SAR Khatulistiwa, Pramuka Peduli Kabupaten Sukabumi, IEA Sukabumi, Relawan Doa, Sarda Palabuhanratu, Manggala Garuda Putih dan keluarga korban.

“Namun hingga kini keberadaan jasad korbam belum ada tanda-tandanya. Padahal, area pencarian sudah diperluas hingga mencapai belasan kilometer dari lokasi kejadian tenggelamnya korban,” bebernya.

Ketika disinggung mengenai kendala tim SAR gabungan selama proses pencarian, dirinya menjawab. Bahwa, tim Sar gabungan dalam beberapa hari terakhir telah mengalami beberapa kendala dilapangan.
Diantaranya, cuaca ekstrim dan kondisi air di perairan laut Selatan Sukabumi yang kurang bersahabat, gelombang yang tinggi, angin kencang dan tingginya intensitas curah hujan. “Iya, ini telah mengakibatkan proses pencarian tim SAR Gabungan terhambat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Sar Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq mengatakan, meski pencarian korban laka laut tersebut, telah dihentikan sesuai dengan SOP. Tetapi, petugas gabungan tetap akan melakukan pemantauan dilapangan.

“Petugas gabungan sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban dan unsur terkait serta para nelayan. Jadi, jika ada tanda-tanda kebaradaan jasad korban ditemukan ditengah laut saat berlayar, maka disarankan agar segera menginformasikan atau melaporkan ke tim SAR,” jelasnya.

Pihaknya menambahkan, peristiwa kecelakaan laut ini, bermula saat korban bersama tiga temannya yang diketahui bernama Gilang Pangestu (16), Fuad Alqodri (16) dan Sultan Abdulah (16), sedang berenang di kawasan pantai tersebut. Namun, tiba-tiba tanpa disadari ombak menerjang mereka dan menyeretnya ke tengah pada Minggu (29/11) lalu.

“Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB, saat korban sedang berenang dengan tiga orang temannya di pantai Citepus Kebon Kalapa. Saat tenggelam, tiga orang temannya berhasil terselamatkan. Sedangkan satu orang lagi atas nama Dirfas sampai saat belum diketemukan dan masih dalam proses pencarian,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *