Tebing Longsor Kadudampit Ancam Empat Rumah

amat Kadudampit, Zaenal Abidin saat meninjau lokasi longsor di Kampung Renged Rt (08/03), Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, kamis (5/3).

KADUDAMPIT — Empat rumah di Kampung Renged Rt (08/03) Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, terancam tergerus longsor, kemarin (5/03). Dari informasi yang dihimpung Radar Sukabumi, insiden terjadi sekira pukul 7.00 WIB saat daerah tersebut di guyur hujan. Akibatnya, tebing dengan ketinggian sekitar 10 meter dan lebar 10 mater ambrol. Beruntung, tidak ada korban jiwa adalam kejadian ini namun, kerugian ditaksir mencapai Rp50.000.000.

Camat Kadudampit, Zaenal Abidin mengatakan, setalah mendapat laporan dari warga, petugas langsung melakukan pengecekan lokasi kejadian dan langsung melaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan pengecekan. Alhamdulillah hari ini, kami bersama BPBD serta Dinas PU sudah mengecek lokasi, ada tiga rumha dan satu bengkel yang terancam,” kata Zenal kepada koran ini, kamis (5/3).

Selain mengancam rumah warga dan satu bengkel, lanjut Zenal, akses Jalan Cipetir juga terancam putus akibat tergerus longsor tersebut.

“Sebab itu, perlu segera penanganan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami pun sudah mengajukan bantuan beronjong kepada BPBD, tinggal koordinasi dengan masyarakat dan pemerintah desa setempat untuk melakukan gotong royong,” ujarnya.

Zenal menghimbau, warga untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya bagi yang memiliki rumah berdekatan dengan tebing.

“Yang terancam longsor sebuah bengkel dan rumah milik Yusuf, kemudian rumah milik Deden, Yanti dan Asep. Kami minta masyarakat tetap waspada terlebih saat ini musim hujan dimana sering terjadi bencana alam,” imbaunya.

Sementara itu, Kasie Kedarurat BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman mengaku sudah melakukan pengecekan lokasi dan akan segera memberikan bantuan.

“Kejadian ini sudah tiga kalinya terjadi dan kami sudah dua kali memberikan beronjong tetapi, dari pihak pemerintah desa setempat tidak ada kesiapan untuk pengadaan batu dan gotong royong nya sehingga bantuan tidak jadi diberikan.

Untuk saat ini kami masih menunggu kesiapan dari pemerintah setempat. Kita hanya bisa memberikan bantuan beronjong,” singkatnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *