Soal UMKM, DKUKM Mengadu ke Pemerintah Pusat, Ini Curhatannya

Adag, pengrajin tahu yang berlokasi di Kampung Ciroyom, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Foto: Lupi / Radar Sukabumi

SUKABUMI — Dinas Koperasi Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukabumi menyampaikan keluhan pada pelaku UMKM kepada pusat kajian akuntabilitas keuangan negara badan keahlian sekretaris jendral DPRI.

Kepala DKPUKM Kabupaten Sukabumi, Andriana Tresna Wijaya mengungkapkan, kunjungan kerja pusat kajian akuntabilitas keuangan negara badan keahlian sekretaris jendral DPRI untuk mengetahui sejauh mana persoalan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM ditegah pendemi.

Bacaan Lainnya

“Jadi, kunjungan yang dilakukan oleh pusat kajian ini adalah untuk menyerap informasi terkait masalah-masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM saat kondisi pandemi Covid-19 ini,” terangnya kepada Radar Sukabumi, Rabu (24/2/2021).

Diantaranya, lanjut Adriana, DKPUKM menyampaikan keluhan yang dihimpun dari para UMKM. Mulai dari lambatnya produksi, penjualan dan distribusi hasil prodak UMKK karena dampak Covid-19.

“Aspirasi yang kami sampaikan, berdasarkan informasi dari para pelaku UMKM, dari mulai tersendatnya bahan baku, penjualan dan produksi karena adanya PPKM di semua wilayah,” ujarnya.

Adriana juga mencontohkan, belum lama ini terjadi maslah kenaikan harga kedelai yang merupakan salah satu bahan pokok produksi tempe dan tahu. Menurutnya, kedelai yang mayoritas diimpor dari USA tersebut terjadi kelangkaan akibat dampak dari pendemi sehinga secara langsung berdampak ke Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *