Siaga Bencana, Polres Sukabumi Gelar Apel Pasukan

Waka Polres Sukabumi Kompol R. Bimo Moernanda
SIAGA BENCANA  : Waka Polres Sukabumi Kompol R. Bimo Moernanda saat cek peralatan. (Foto : ist)

SUKABUMI — Hadapi siaga bencana, Polres Sukabumi bersama jajaran Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Sukabumi, melaksanakan apel gelar pasukan siaga bencana tahun 2022, di halaman Mapolres Sukabumi, jalan komplek perkantotan jajaway Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Jumat (21/10)

Pantauan dilapangan apel gelar pasukan gabungan dalam rangka kesiapsiagaan bencana dipimpin langsung Wakapolres Sukabumi, Kompol R Bimo Moernanda diikuti oleh personil gabungan TNI, BPBD, Damkar, Satpol PP serta berbagai unsur dari instansi terkait lainnya.

Bacaan Lainnya

Kompol R Bimo Moernanda mengatakan, gelar apel pasukan siaga bencana bersama semua unsur terkait lainnya tersebut dilaksanakan untuk mengecek kesiapan semua pasukan dan peralatan dalam menghadapi bencana alam di Kabupaten Sukabumi.

“Apel gelar pasukan ini bersama seluruh semua stakeholder untuk kesiapan pasukan dan peralatan kita untuk menghadapi bencana bencana alam terutama yang siap untuk digunakan,” ujar R. Bimo Moernanda.

“Pelengkapan yang kita gunakan pokoknya, semua peralatan perlengkapan baik untuk penyelamatan di darat, di laut di hutan kita siap semua, ini nggak ada batasan waktu ketika terjadi bencana kemudian personal bisa cepat ada di lokasi,” sambungnya.

Dengan dilaksanakan apel gelar pasukan, kata R. Bimo Moernanda, untuk memastikan semua unsur terkait bisa satu komando, bersama sama dengan menjalin kordinasi dan komunikasi sehingga saat terjadi bencana alam di salah satu wilayah semua bisa bahu membahu melakukan penanganan.

“Kita buka gelar pasukan ini, kita satu tim, satu komando dan komunikasi harus terus jalin, supaya secepat-cepatnya kita menuju ke TKP bencana,” jelasnya.

Dijelaskan R. Bimo, berdasarkan pemetaan dan laporan data yang diterimanya, kabupaten Sukabumi dengan luas pantai 117 Km saat ini memang rawan terjadi bencana alam, sehingga diperlukan komunikasi yang intens tidak hanya untuk wilayah perkotaan namun juga pelosok pelosok kampung.

“Kita ya harus terus pantau, terutama daerah yang rawan bencana, kita ini panjang, paling luas ada gunung pantai dan perbukitan, sungai-sungai jadi mitigasi ini perlu melibatkan masyarakat,” jelasnya

“Pokoknya kita semua informasi, kita akan lebih ke pelosok-pelosok lagi untuk meningkatkan komunikasi ke masyarakat supaya informasi tentang peristiwa bencana itu didapat lebih cepat sehingga penangananpun akan lebih cepat,” imbuhnya

Hal itu, lanjut R. Bimo, berdasarkan pengalaman berkaitan dengan beberapa kejadian bencana beberapa waktu lalu di Pajampangan ataupun wilayah utara berkat komunikasi, dan informasi cepat semua bisa tertangani dengan cepat, sehingga masyarakat yang terdampak bisa cepat pulih kondisi wilayahnya.

“Memang kita harus lebih cepat lagi, lebih cepat tanggap dan lebih bisa membantu masyarakat, terutama yang ada di lereng-lereng gunung,” terangnya.

Masih kata R. Bimo, apalagi kondisi saat ini curah hujan tinggi terjadi di Kabupaten Sukabumi sehingga ancaman bencana longsor rawan terjadi, untuk itu kordinasi komunikasi sangat penting ketika terjadi bencana dapat segera direspon.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *