Pria yang Tidur di Kandang Kambing Akhirnya Dapat Bantuan

Ujun Juhaeni saat menerima bantuan dari Baznas Kabupaten Sukabumi dikediamannya di Kampung Batutumpang RT (23/3) Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda.

SUKABUMI — Ujun Juhaeni (50) warga Kampung Batutumpang RT (23/3) Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda, kini menjadi sorotan dari berbagai kalangan bahkan tidak sedikit yang berempati dan membantunya.

Hal ini, seperti yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi memberikan bantuan sebesar Rp 5 juta.

Bacaan Lainnya

Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi, U Ruyani melalui Kepala Bidang Administrasi Umum, M Kamaludin mengatakan, bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Baznas terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Setelah mendapatkan laporan adanya warga yang tinggal di kandang kambing, petugas langsung melakukan pengecekan kelapangan. Dan ternyata benar, Pak Ujun ini tinggal di kandang kambing sudah hampir tiga bulan lamanya,” ujarnya.

Dengan adanya penyaluran bantuan tersebut, Kamal berharap, dapat membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu. Terlebih ditengah pandemi Covid-19 saat ini dimana banyak karyawan yang sudah tidak berkerja sehingga menambah kesulitan ekonomi.

“Mudah-mudahan babtuan yang kami salurkan ini dapat dimanfaatkan sebaiknya oleh Pak Ujun,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ujun Juhaeni (50) sudah tiga bulan tinggal di Kandang Kambing. Usut punya usut, hartanya habis dijual untuk biaya nikah anaknya.

Tempat tinggal sementara yang berukuran 2×2 itu berada di atas kandang kambing hanya bersekatan bilik yang memisahkan antara kandang kambing dan gubuknya. Bapak satu anak ini, tak ingin menyusahkan anaknya yang sudah berkeluarga.

“Saya tidak mau merepotkan anak. Sudah sekitar tiga bulan saya tinggal di sini mengurus 10 ekor kambing milik teman saya. Sehari-hari saya bekerja hanya mencari rumput. Kalau untuk makan, kadang saya dikasih sama tetangga,” jelasnya.

Ujun menerangkan, sudah belasan tahun bercerai dengan istrinya yang berada di Banten. “Tanah dan rumah sudah dijual untuk biaya nikah putri saya beberapa tahun lalau. Dan saya sudah lama cerai dengan istri. Sejak itu, saya kembali kekampung halaman karena saya awalnya tinggal di Sukabumi,” ungkapnya.

Ujun mengaku, tidak memiliki dokumentasi kependudukan seperti KTP dan KK karena hilang sehingga jika ada bantuan dari pemerintah pun Ujun tidak mendapatkannya.

“Ya, untuk sehari-hari hanya mengandalkan dari memelihara kambing milik orang lain aja. Dari situ, kalau kambingnya beranak saya dapat bagian tapi suka di jual lagi ke pemiliknya karena untuk biaya saya sehari-hari,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *