Rawan Longsor, Desa Cibolang Bangun TPT

Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi saat menunjukan lokasi pembangunan TPT di Kampung Gandasoli, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Senin (6/7).

SUKABUMI — Warga Kampung Gandasoli, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, akhirnya bisa bernafas lega. Bagaimana tidak, ruas jalan yang sebelumnya tergerus bencana longsor hingga nyaris memutus ruas jalan yang menghubungkan sejumlah perkampungan di wilayah tersebut, kini sudah dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT).

Ketua RT (02/08) Kampung Gandasoli, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Itok mengatakan, jalan yang menghubungkan Kampung Gandasoli, RT 1 sampai RT 4/08 itu, nyaris terputus.

Bacaan Lainnya

Karena, lokasi badan jalan diatas tebing. “Jadi, tebing itu longsor hingga menggerus selokan untuk mengairi lahan pertanian warga. Bahkan, material longsoran juga mengancam sekitar lima rumah warga di kampung ini,” jelas Itok kepada Radar Sukabumi, Senin (6/7).

Akibat bencana longsor itu, sambung Itok, sedikitnya tiga hektare lahan pertanian warga, terancam gagal panen. Lantaran, air untuk mengairi lahan pesawahan warga tidak bisa dikelola secara maksimal.

“Namun, sekarang Alhamdulillah jalan itu sudah bisa dilintasi dengan nyaman setelah dibangun TPT. Iya, kalau tidak dibangun, pasti jalan itu putus. Terlebih lagi, intesitas curah hujan saat ini dapat berpotensi dan mengakibatkan bencana susulan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi menjelaskan, pihaknya membenarkan soal bencana longsor yang mengancam memutus akses ruas jalan di kampung tersebut.

Untuk itu, setelah mendapatkan informasi tersebut, ia bersama petugas Desa Cibolang langsung mendatangi lokasi bencana.

“Karena, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya kami sepakat membangun TPT di lokasi tebing itu dengan menggunakan Dana Desa tahap pertaman 2020 dengan besaran biaya Rp56.946.000,” jelasnya.

Pemerintah Desa Cibolang sengaja membangun TPT menggunakan DD 2020 dengan panjang 30 meter, lebar 0,4 meter dan tinggi tujuh meter, mengingat askes ruas jalan di kampung tersebut sangat dibutuhkan warga menuju tempat publik.

Seperti sekolah, pendidikan, kesehatan dan lainnya. “Iya, ada sekitar 500 jiwa yang memanfaatkan ruas jalan itu. Bila tidak segera dibangun, kami yakin jalan itu pasti akan putus,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *