Disinggung penanggulangan Pandemi Covid-19, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Palabuhanratu, saat ini tengah menggenjot vaksinasi di setiap desa. Hal ini untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Kami sudah melakukan gebyar vaksinasi dan sosialisasi agar masyarakat mau divaksin. Bahkan kami melakukan vaksinasi dengan jemput bola dengan melibatkan kepala Puskesmas Citarik dan kepala Puskesmas Palabuhanratu ke setiap desa serta sekolahan,” tandasnya.
Diketahui jumlah penduduk di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ini, sebanyak 114.501 jiwa. Dari jumlah itu 58.338 laki – laki dan 56.163 perempuan.
Kecamatan Palabuhanratu membawahi sebanyak 9 desa dan 1 kelurahan, antara lain Kelurahan Palabuhanratu, Desa Cibodas, Desa Cimanggu, Desa Citepus, Desa Buniwangi, Desa Jayanti, Desa Citarik, Desa Tonjong, Desa Pasir Suren, dan Desa Cikadu.
Kerja Tegas, Keras, Cerdas dan Tuntas
SUKSESNYA pemerintahan dan pengembangan segala sektor di wilayah Kecamatan Palabuhanratu tak lepas dari tangan dingin Ahmad Samsul Bahri.
Pria yang diamanahkan sebuah jabatan sebagai Camat Palabuhanratu menjadi sosok yang paling penting dalam segala hal yang ada di kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Sukabumi.
Ahmad Samsul Bahri, mengaku di usianya yang sudah menginjak setengah abad, dirinya tetap semangat dan memiki prinsip bertugas dapat memberikan manfaat serta kebaikan bagi masyarakat selama menjadi pemimpin di kecamatan. Tentu tidak mudah, namun dirinya berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin.
“Alhamdulillah, sudah menjalankan tugas 2,5 tahun sebagai Camat Palabuhanratu,” kata Ahmad Samsul Bahri kepada Radar Sukabumi.
Dalam melakoni profesinya sebagai pemangku wilayah di Kecamatan Palabuhanratu, Samsul mengaku memiliki prinsip dan tekad dalam bekerja. Hal ini diyakininya menjadi salah satu motivasi dirinya untuk menjalankan profesinya dengan profesional.
“Sebagai seorang pemimpin yang paling penting itu adalah kerja tegas, kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas. Itu kuncinya,” tuntasnya. (ris/d)
