SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi akhirnya menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait peristiwa keracunan makanan massal di wilayah Kedusunan Legok, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kabupaten Sukabumi H. Masykur Alawi kepada Radar Sukabumi mengatakan, jumlah keracunan massal usai menyantap makanan pada kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW terus bertambah.
Pada pendataan awal petugas telah mencatat sektiar 38 warga Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak yang telah mengalami keracunan dengan gejala umum. Seperti, keluhan Mual, pusing, muntah, mencret dan badan lemas. Namun, pada Rabu (03/11) kemarin petugas kembali mencatat jumlah total korban keracunan massal mencapai sekitar 55 orang.
“Kasus keracunan makanan secara massal di wilayah Kecamatan Cibadak itu, sudah masuk pada KLB atau kejadian luar biasa,” kata H. Masykur Alawi kepada Radar Sukabumi pada Rabu (03/11).
Dari jumlah total 55 warga Desa Neglasari, kata dia lagi, yang mengalami keracunan delapan warga diantaranya telah dirujuk ke rumah sakit dan klinik. Satu pasien perempuan di bawa ke Klinik Bebitha Cidahu, enam pasien di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak dan satu pasien lagi dirujuk ke Klinik Jakarta.
“Mereka sengaja kita evakuasi ke rumah sakit maupun ke klinik. Karena, kedelapan warga ini mengalami gejala berat,” ujarnya.
Berdasarkan prosedur kesehatan dalam penanggulangan keracunan makanan, petugas medis terus melakukan penanganan secara komprehensif atau luas, membuatkan tenda posko kesehatan di rumah warga, tepatnya di Kampung Kubang, RT 001/012, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, menurunkan tim medis gabungan dari Puskesmas yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Sekarwangi Cibadak.
