Orang Sukabumi Jangan Childfree

Yani Jatnika Marwan
Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi Yani Jatnika Marwan

SUKABUMI – Fenomena Childfree atau keputusan untuk tidak memiliki anak oleh pasangan milenial saat ini tengah menjadi viral dan kontroversi. Lantaran sangat bertentangan dengan kultur dan adat istiadat di Indonesia yang masih memegang teguh ajaran agama, bahwa anak adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Hal inipun menjadi perhatian serius Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan. Kepada Radar Sukabumi, Yani menyebutkan bahwa Childfree kali pertama muncul di negara Jerman dengan istilah “heiraten kinder nein”.

Bacaan Lainnya

Dengan demikian, Yani menegaskan bahwa itu merupakan bukan budaya luhur Indonesia dan sangat bertentangan dengan syariat Islam.

“Sebenarnya saya sudah mengetahui atau mendengar hal itu, dulu di negara Jerman. Istilahnya menikah iya, tapi punya anak enggak mau. Saya pikir karena kita beragama Islam, kita tidak usah melakukan atau memutuskan hal seperti itu.

Karena anak itu yang memberikannya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah,” kata Yani saat disambangi Radar Sukabumi di ruangan Sekretariat PKK Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi pada Rabu (08/09).

Menurut istri dari Bupati Sukabumi ini, bahwa masyarakat Kabupaten Sukabumi telah hidup di negara yang tentunya berlandaskan agama, tentunya ia mengaku tidak setuju apa yang terjadi pada fenomena Childfree.

“Jadi saya lebih tidak mengeti, kok bisa yah mengikuti hal itu, padahal itu dulu di Jerman pernah seperti itu. Kenapa sekarang ada lagi seperti ini,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *