SUKABUMI – Dalam menciptakan Kabupaten Layak Anak (KLA), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, menggelar sosialisasi dan edukasi bulliying di satuan pendidikan SMP IT Alkhoeriyah Alhusna, tepatnya di Jalan Cipipit Cimahpar Endah 2, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (08/08).
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Hj. Yani Jatnika Marwan kepada Radar Sukabumi mengatakan, dalam sosialisasi tersebut, para siswa SMP IT Alkhoeriyah Alhusna diajarkan tentang pentingnya menghargai satu sama lain, menjaga akhlak dan adab, serta cara-cara untuk mencegah dan mengatasi bulliying.
“Mereka juga diberikan pemahaman bahwa, perlakuan tidak baik terhadap teman sekelas dapat berujung pada masalah serius yang dapat merugikan semua pihak,” kata Hj Yani kepada Radar Sukabumi pada Kamis (08/08).
Dalam kegiatan tersebut, kata Hj. Yani, berbagai materi disampaikan, mulai dari definisi bulliying, tanda-tanda bulliying, dampak buruk bulliying bagi korban, hingga cara mengatasi dan melaporkan kejadian bulliying. “Ini merupakan program kerja P2TP2A Kabupaten Sukabumi di tahun 2024. Yaitu sosialisasi antisipasi bulliying di satuan pendidikan, kebutukan kita ada roadshow ke SMP-SMP untuk upaya pencegahan preventif kekerasan di satuan pendidikan,” ujarnya.
“Memang kita tahu, bahwa bulliying ini sangat mengkhawatirkan sekarang itu, diawali dengan main-main, dan mereka sudah melakukan kekerasan secara verbal. Nah, kita ingin anak-anak bisa menghargai satu sama lain dan menjaga akhlak dan adab mereka, agar tidak melakukan hal yang tidak terpuji,” tukasnya.
Sebab itu, untuk mengantisipasi hal tersebut P2TP2A Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan Kepala SMP IT Alkhoeriyah Alhusna untuk melakukan MoU untuk bersama-sama menangani pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.
“Insya Allah, mudah-mudahan usaha kami untuk menciptakan sekolah yang nyaman dan aman serta ramah bagi anak-anak bisa terwujud dengan adanya sosialisasi ini,” timpalnya.
Istri Bupati Sukabumi ini, berharap bahwa pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi yang memiliki keinginan mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) ini, bisa terwujud dengan adanya suport dari semua pihak. “Jadi, memang masalah anak ini, bukan hanya tugas di pemerintah saja, tetapi semua kalangan perlu adanya kerjsama, untuk mewujudkan KLA yang bebas dari diskriminasi, bebas dari bulliying dan bebas dari kekerasan,” pungkasnya. (Den)