Lebih lanjut ia menjelaskan, dirinya mengaku sudah berupaya maksimal agar persoalan krisis air bersih itu dapat diantisipasi atau tidak berkepanjangan, khususnya pada saat memasuki musim kemarau.
“Beberapa bulan lalu kita sudah mengantisipasi agar warga disini tidak mengalami krisis air. Salah satunya, kita melakukan koordinasi dan meminta bantuan kepada salah satu perusahaan yang beraktivitas di wilayah kampung ini, untuk membuatkan sumur bor.
Nah, sumur bor itu sudah dibangun. Hanya saja, airnya belum kebagian semua pada warga. Lantaran, warga disini keberatan dalam persoalan pembayaran untuk listriknya.
Makanya, mereka lebih memilih mengambil air di mata air itu. Terlebih lagi, pada masa pandemi Covid-19 ini telah berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi warga sekitar,” pungkasnya. (Den/t)