SUKABUMI – Jelang Idul Adha, Badan Intelijen Nasional (BIN) menggelar gebyar vaksin serentak di sejumlah kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi pada Rabu (22/06). Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upauya dalam meminimalisir terjadinya penyebaran wabah viruc Covid-19.
Kepala Pos Daerah (Kaposda) BIN Kabupaten Sukabumi, Aam Abdul Salam kepada Radar Sukabumi mengatakan, kegiatan saat ini, dimaksudkan untuk membantu percepatan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 serta dosis 3.
“Untuk vaksinasi di Kabupaten Sukabumi ini, merupakan tindak lanjut instruksi dari perintah tugas Kepala BIN Daerah Jawa Barat (Kabinda Jabar) untuk bergerak di Kabupaten Sukabumi,” kata Aam kepada Radar Sukabumi pada Rabu (22/06).
Gebyar vaksinasi BIN ini, sambung Aam, direncanakan akan diselenggarakan selama 6 hari mulai dari 22 Juni sampai 28 Juni 2022 nanti dengan sasaran masyarakat mulai dari lansia, pelajar dan masyarakat umum.
“Sementara, untuk target perharinya sebanyak 34.000 dosis. Sedangkan, untuk target perharinya ada sekitar 20.4000,” paparnya.
Dalam mengimplementasikan program percepatan vaksinasi tersebut, BIN juga telah bekerjasama dengan para nakes dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta dinas terkait untuk percepatan vaksinasinya.
Salah satunya, Dinas KUKM Kabupaten Sukabumi untuk membantu program percepatan vaksinasi bagi anggota UKM dan UMKM serta anggota Koperasi di Kabupaten Sukabumi. “Ini dilakukan untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Agar mereka aman dan terlindungi dari paparan virus tersebut,” tandasnya.
Pihaknya menambahkan, program percepatan vaksinasi ini, merupakan perintah dari President Jokowi dan Kepala BIN. Untuk itu, di Kabupaten Sukabumi langsung turun ke lapangan agar masyarakat Kabupaten Sukabumi, tetap aman dan terlindungi dari serangan virus Covid-19.
“Vaksinasi ini, dilakukan di sekitar 13 kecamatan secara serentak di Kabupaten Sukabumi yang melibatkan 339 nakes dan 34 dokter layanan untuk dosis 3 jenis booster, dosis 1 dan dosis 2. Hal tersebut dilakukan untuk membantu percepatan kekebalan atau imunitas komunal dan membatu nakes honorer serta untuk menyisir ketimpangan data,” pungkasnya. (Den/radar sukabumi)
