Hektaran Sawah di Kebonpedes Sukabumi Diserang Penyakit Hawar Daun

Petani Kebonpedes Sukabumi
Koordinator BPP Kecamatan Kebonpedes, Kusmana saat meninjau lokasi tanaman padi di wilayah Kecamatan Kebonpedes.

SUKABUMI – Hektaran lahan pertanian padi di wilayah Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi terserang penyakit hawar daun bakteri atau penyakit keresek.

Hal ini, diakibatkan karena cuaca ekstrim yang melanda Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Koordintator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kebonpedes Kusmana kepada Radar Sukabumi mengatakan, penyakit hawar daun bakteri atau kresek disebabkan oleh bakteri yang dapat berpotensi tanaman menjadi layu. Bahkan bisa sampai mati.

“Gejala hawar daun bakteri, dimulai dari serangan pada tepi daun, berwarna keabu-abuan dan daun menjadi kering. Bagian yang kering ini akan semakin meluas ke arah tulang daun, hingga seluruh daun akan mengering,” kata Kusmana kepada Radar Sukabumi pada Kamis (23/02).

Serangan penyakit tersebut, sambung Kusmana, mayoritas terjadi pada awal pertumbuhan hingga menyebabkan, tanaman padi menjadi layu dan mati, gejala ini disebut kresek dan pada tanaman dewasa menimbulkan gejala hawar.

Serangan bakteri ini, dapat terjadi pada fase vegetatif dan generatif yang mengakibatkan kerusakan tanaman, serta menurunkan hasil produksi tanaman padi. Bahkan, dalam serangan berat dapat mengakibatkan terjadinya puso.

“Untuk di Kecamatan Kebonpedes, saat ini hama penyakit yang menyerang tanaman padi itu, adalah penyakit tawar daun bakteri.

Tapi, Alhamdulillah untuk sekarang pada umumnya tanaman padi di wilayah Kecamatan Kebonpedes tengah memasuki musim panen raya. Sehingg, serangan penyakit tersebut tidak meluas,” ujarnya.

Meski serangan penyakit hawar daun bakteri ini, tidak menyebabkan gagal panen. Namun, hasil dari panen raya di wilayah Kecamatan Kebonpedes, dapat dipastikan menurun. Lantaran, mayoritas tanaman padi yang terserang penyakit tersebut, pertumbuhan tanamannya akan buruk.

Bahkan, tidak sedikit butir padi yang saat ini memasuki masa panen raya, banyak yang kosong. Sehingga, menyebabkan hasil produksi petani menurun.

“Untuk tanaman padi di Kecamatan Kebonpedes itu, luasan keseluruhnya itu, ada sekitar 569 hektare. Namun, yang terserang penyakit itu, ada sekitar 5 hektare,” tandasnya.

Untuk mengantisipasi ancaman gagal panen akibat serangan penyakit tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi melalui BPP Kecamatan Kebonpedes, menghimbau kepada seluruh petani, apabila melakukan penanaman disarankan harus disesuaikan dengan keadaan musim.

“Iya, harus tahu dulu keadaan musim seperti sekarang, kan musim penghujan, berarti kalau untuk tanaman padi gunakan varitas padi jenis buledan seperti, BTN, Cisadane, Sintanur. Jadi jangan menanam seperti Ciherang, Infari dan seterusnya. Karena kalau Infari, Ciherang itu kurang tahan terhadap penyakit blas, penyakit keresek daun,”pungkasnya. (Den)

Pos terkait