PSBB Jilid IV, Desa Parakanlima Cikembar Himbau Warga Disiplin

Kepala Desa Parakanlima, Nirwanda didampingi Bhabinkamtibmas saat memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga dalam memutus penyebaran virus corona, Minggu (14/6).

CIKEMBAR – Memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial jilid ke IV, pemerintah Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, terus memberikan himbauan dan edukasi kepada seluruh warganya untuk dapat bekerjasama dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid 19.

Kepala Desa Parakanlima, Nirwanda mengatakan, dari seluruh Kecamatan Cikembar, desa yang tengah dipimpinnya itu, telah masuk zona penerapan PSBB parsial jilid IV.

Bacaan Lainnya

“Desa Parakanlima, memasuki PSBB jilid IV. Lantaran, di wilayah kami terdapat satu warga yang dinyatakan positif Covid 19,” jelas Nirwanda kepada Radar Sukabumi, Minggu (14/6).

Menurut Nirwanda, warga yang dinyatakan positif tersebut, berdasarkan hasil rapid test dan hasil pemeriksaan sample swab. “Saat ini, ia tengah dilakukan karantina dan diawasi oleh tim medis,” ujarnya.

Seorang warga positif Covid 19 ini, ujar Nirwanda, telah terpapar Covid 19 karena orangtuanya memiliki riwayat perjalanan ke wilayah zona merah. Yakni Bogor.

“Orangtuanya sudah di rapid. Namun, hasilnya negatif. Bahkan, keluarganya sebanyak enam jiwa sudah dilakukan rapid test dan hasilnya semua negatif. Hanya, saja anaknya ini yang positif rapid test maupun hasil sample swab,” paparnya.

Untuk memutus penyebaran virus tersebut, pemerintah Desa Parakanlima telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan intansi terkait lainnya.

“Kami bersama tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh ulama memberikan himbauan dan edukasi kepada seluruh warganya agar menerapkan protokoler kesehatan,” imbuhnya.

Saat memberikan edukasi kepada warganya, pihaknya telah membagikan masker gratis dan berencana akan memberikan sabun untuk cuci tangan kepada seluruh masjid yang ada di wilayahnya.

“Kami juga menghimbau kepada warga desa untuk mematuhi social distancing. Dan tetap berada di rumah saja untuk tidak bepergian keluar kota. Terutama, ke sejumlah daerah yang dianggap sebagai zona merah pandemik virus ini,” paparnya.

Sosialisasi dan edukasi kepada seluruh warganya ini, sangat penting dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus yang mematikan itu.

“Selain itu, kami juga melakukan penyemprotan cairan dinsifektan dari mulai kantor desa, ruang publik, masjid, mushola, sarana pendidikan hingga lingkungan pemukiman warga,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *