Cegah Corona, SCG Kenalkan Bilik Screening

Penyerahan Screening Chamber dari SCG kepada dua rumah sakit yang ada di Jakarta, belum lama ini.

SUKABUMI — PT SCG donasikan dua unit screening chamber atau Bilik SWAB Tes Covid-19 sebagai sebuah solusi inovatif SCG untuk RSAU dr. Esnawan Antariksa pada dan RS. St. Carolus belum lama ini.

Solusi ini diberikan guna meminimalisir kontak langsung antara tenaga medis dan pasien sehingga dapat menghindari penularan Covid-19 dari pasien kepada para tenaga medis.

Bacaan Lainnya

Bilik SWAB ini dibuat khusus dengan berkolaborasi bersama para dokter untuk memastikan keamanan, kebersihan, kenyaman, serta kesesuaian dengan kebutuhan rumah sakit dan tenaga medis.

Data WHO yang menunjukkan tingginya jumlah tenaga medis terpapar Covid-19 mencapai lebih dari 22.000 kasus dari 52 negara di dunia serta lebih dari 170 tenaga medis positif Covid-19 di DKI Jakarta per April 2020.

Kondisi ini mendorong SCG untuk menciptakan solusi inovatif untuk melindungi tenaga medis yang merupakan garda terdepan penganan Covid-19. Country Director SCG Indonesia, Mr. Wiroat Rattanachaisit mengatakan, kini jumlah masyarakat terinfeksi Covid-19 di Indonesia setiap harinya dan banyak tenaga medis yang terkonfirmasi positif masih terus meningkat.

Untuk itu, SCG ingin turut bahu-membahu menangani pandemi ini khususnya dengan menciptakan inovasi Bilik SWAB di RS. St. Carolus dan RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah dua rumah sakit pertama.

“Kami mengembangkan inovasi ini bersama dengan para dokter agar unit bilik kami sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan tenaga medis. Berbeda dengan yang lain, bilik SWAB ini memiliki konsep desain prefabricated yang mudah untuk dimobilisasikan, dibersihkan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk proses produksinya,” katanya kepada Radar Sukabumi,  (11/5).

Unit Bilik SWAB SCG ini dibuat dengan konsep, desain, material, dan metode pemasangan yang dipikirkan dengan baik guna memastikan jaminan kualitas unit demi menunjang kinerja dokter dan tenaga medis lainnya.

“Dengan desain prefabricated, unit menjadi mudah untuk dimobilisasikan, dibersihkan, dan tidak membutuhkan waktu lama dalam proses produksi yaitu dua hari kerja untuk satu buah unit,” ujarnya.

Selain itu, keamanan menjadi faktor utama yang sangat diperhatikan. SCG menggunakan struktur yang biasa digunakan untuk membangun rumah yaitu hollow steel structure sehingga menjadikan struktur unit yang kokoh.

“Untuk sirkulasi udara yang baik, unit dilengkapi dengan exhaust fan, bahan acrylic juga dipilih untuk memastikan penyerapan yang lebih baik,” timpalnya.

SCG mengajak seluruh masyarakat untuk dapat peduli bersama menangani pandemi Covid-19 ini, dengan menaati seluruh himbauan pemerintah. Seperti menerapkan jarak sosial, serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

“Peran seluruh pihak sangat dibutuhkan saat ini guna menekan jumlah pasien positif. Dengan semangat lebih baik, Passion for Better, kita dapat menangani pandemi Covid-19 bersama-sama,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur RS St. Carolus, dr. Endrotomo Sumargono SpOT mengatakan, tim medis merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Untuk itu, inovasi yang akan meningkatkan kinerja medis dalam mendiagnosis pasien sekaligus memberikan rasa aman sangatlah dibutuhkan, mengingat tingginya presentase penularan dari pasien kepada tenaga medis.

“Oleh karena itu, kami sangat mengapreasiasi niat baik dan solusi inovatif dari SCG yang sangat bermanfaat bagi kami untuk mengatasi pandemi ini bersama-sama. Kami juga senang bahwa SCG melibatkan kami untuk bersama-sama mengembangkan desain dan membuat inovasi ini sesuai dengan kebutuhan kami,” jelasnya.

Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa, dr. Berlian Arja Mukti mengatakan, banyak hal yang menjadi penyebab penularan Covid-19 terhadap tenaga medis. Salah satu yang paling utama adalah faktor keamanan.

“Kami berterima kasih kepada SCG atas inovasi Bilik SWAB ini. Kami harapkan dapat membantu kami meminimalisir penularan virus dari pasien kepada tenaga medis, sehingga bisa menekan jumlah angka positif dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *