BPBD: Infrastruktur Terdampak Banjir Cicurug Rampung di 2021

Sejumlah petugas gabungan bersama warga pada saat membersihkan puing di lokasi terdampak banjir beberapa waktu lalu.

SUKABUMI – Pembenahan infrastruktur terdampak banjir bandang yang menerjang utara Sukabumi dipastikan rampung pada 2021 mendatang.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi, secara bertahap mulai dari anggaran perubahan dan anggaran 2021 menganggarkan untuk perbaikan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman menerangkan, rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur, khususnya jembatan yang terdampak banjir akan selesai dikerjakan pada 2021 mendatang.

Bacaan Lainnya

“Setelah melakukan evaluasi dan koordinasi dengan lintas SKPD, beberapa infrastruktur yang terdampak, seperti halnya jembatan dan bendungan itu mulai dianggarkan pada perubahan hingga pada anggaran 2021,” jelasnya saat dihubungi Radar Sukabumi, Rabu (21/10/2020).

Namun begitu, hingga saat ini bencana banjir bandang Cicurug tersebut masih pada fase transisi tanggap darurat yang dimulai per tanggal 28 September 2020. Di masa transisi, memperioritaskan pemulihan pembangunan infrastruktur berupa bendungan irigasi dan perumahan.

“Dalam masa transisi ini 90 hari ke depan, bendungan irigasi yang vital bisa dibangun oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi,” sebutnya.

Namun begitu, Maman menilai bencana banjir bandang yang melanda 13 desa dan 1 kelurahan di tiga kecamatan tersebut cukup unit. Karena, partisipasi seluruh elemen masyarakat amat tinggi.

Sehingga, tidak sedikit yang sebelumnya dipikirkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dilaksanakan oleh para relawan dan elemen masyarakat lainnya.

“Unik memang bencana banjir bandang Cicurug ini, partisipasi dari masyarakat amat luar biasa. Sampai hari ini kami (BPBD) belum mengeluarkan uang sedikitpun terkecuali pada masa tanggap darurat bencana, jadi fasilitas publik yang terdampak terus dievaluasi, karena banyak relawan, donatur yang membenahinya,” paparnya.

Namun begitu, Maman juga menilai partisipasi, kepedulian terhadap para korban yang terdampak bencana banjir bandang Cicurug ini merupakan suatu kemajuan dalam berkehidupan secara gotong royong.

“Kepedulian terhadap sesama, gotong royong, saling membantu ini memang ciri khas bangsa kita, sehingga intervensi anggaran dari pemerintah itu hanya menjadi stimulan,” pungkasnya. (upi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *