Ancaman Megathrust di Kabupaten Sukabumi, Ini Kata BMKG Stasiun Geofisika Kelas III

BMKG Sukabumi
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sukabumi, Agung Saptaji saat memberikan keterangan terkait megatrust di mako polres Sukabumi.

PALABUHANRATU – Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sukabumi, Agung Saptaji, menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait isu megathrust di Kabupaten Sukabumi.

Dalam keterangannya, Agung menjelaskan bahwa potensi gempa besar akibat megathrust memang ada, namun masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

Bacaan Lainnya

“BMKG telah memberikan sosialisasi mengenai megathrust. Para ahli kegempaan sudah melakukan kajian terkait potensi gempa megathrust, baik di wilayah Selat Sunda maupun daerah lainnya,” ujar Agung belum lama ini. Minggu, (8/9).

Agung menekankan bahwa meskipun potensi gempa megathrust ada, kejadian gempa besar yang menyebabkan tsunami di wilayah ini memiliki periode ulang yang cukup panjang dan belum terjadi dalam beberapa ratus tahun terakhir.

“Kami ingin menginformasikan bahwa wilayah kita memang memiliki potensi gempa, namun hal tersebut tidak perlu ditakuti. Masyarakat, termasuk nelayan, pekerja di sekitar pantai, perhotelan, dan pedagang, tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Yang penting adalah tetap waspada,” terangnya.

Agung menjelaskan bahwa kewaspadaan yang dimaksud adalah kesiapan menghadapi situasi darurat jika gempa bumi besar terjadi. Masyarakat diharapkan mengetahui cara mengevakuasi diri, baik sebelum, saat, maupun setelah gempa. Terlebih lagi, penting bagi masyarakat untuk segera mengevakuasi diri jika BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami.

“Berbeda dengan gempa bumi yang tidak dapat diprediksi, tsunami dapat diprediksi melalui analisis gelombang gempa. Jika gempa terjadi di laut dan berpotensi memicu tsunami, BMKG akan segera memberikan informasi dalam waktu lima menit kepada masyarakat dan pihak terkait,” jelasnya.

Namun, Agung juga menekankan bahwa masyarakat tidak perlu menunggu informasi dari BMKG jika mereka merasakan gempa yang besar dan berlangsung lama. Dalam situasi seperti itu, masyarakat diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri dengan meninggalkan wilayah pesisir dan mencari tempat yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa megathrust di wilayah selatan Sukabumi terbagi menjadi beberapa segmen, termasuk megathrust Selat Sunda dan megathrust di wilayah Central West Java.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *