SUKABUMI – Muspika Kecamatan Cidahu bersama petugas gabungan, melakukan gotong royong untuk membersihkan material bangunan rumah dan pohon tumbang yang disapu bencana puting beliung pada Kamis (04/05).
Camat Cidahu, Zaenal Abidin kepada Radar Sukabumi mengatakan, sebanyak 55 rumah warga di wilayah Kecamatan Cidahu yang mengalami kerusakan akibat bencana puting beliung pada Rabu (03/05) kemarin.
“55 rumah warga yang terdampak bencana angin puting beling itu, yakni 35 rumah berasa di Desa Tangkil dan 20 rumah diantaranya di Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu,” kata Zaenal kepada Radar Sukabumi pada Kamis (04/05).
BACA JUGA: Bocah SD di Cidahu Sukabumi Sekujur Tubuh Terbakar, Gara-gara Main Handphone
Untuk itu, pada Kamis (04/05) pagi ia bersama Muspika Kecamatan Cidahu dan petugas gabungan langsung melakukan apel siaga bencana alam yang dipusatkan di halaman bale Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu.
“Setelah melakukan apel siaga bencana, kami lanjutkan dengan gotong royong merapihkan puing puing bangunan rumah dan pohon tumbang yang rusak pasca bencana puting beliung,” paparnya.
Selain gotong royong merapihkan puing-puing rumah danmemotong pohon tumbang yang menimpa bangunan rumah penduduk, petugas gabungan juga merapihkan jaringan kabel listrik, merapihkan jaringan kabel Telkom dan merapihkan jaringan pipa PDAM. “Alhamdulillah, warga dan petugas gabungan sangat kompak di wilayah ini, sehingga pekerjaan bisa terlaksana dengan baik,” bebernya.
Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian materil akibat bencana alam itu. Zaenal mengaku, belum bisa menjawab. Sebab, ia bersama petugas gabungan masih fokus untuk melakukan upaya litigasi pasca bencana.
Untuk itu, saat melakukan gotong royong petugas gabungan juga tak henti-hentinya memberikan imbauan dan edukasi kepada seluruh warga Kecamatan Cidahu, khususnya pada warga yang terdampak dari bencana angin puting beling yang berda di wilayah Desa Tangkil dan Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu.
“Kami imbau seluruh warga untuk senantiasa meningkatkan kewaspasaannya pada cuaca ekstrim saat ini. Memang bencana alam itu, tidak bisa diketahui kapan akan terjadi. Tapi, minimal warga kita harus tahu apa yang harus dilakukan jika di wilayahnya terjadi bencana alam. Sehingga, bisa meminimalisir terjadinya resiko bencana,” pungkasnya. (Den)
