Pemerintah Desa Sindangresmi, sudah berulang kali mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk program Rutilahu itu.
“Informasi hasil dari koordinasi kami dengan dinas terkait, katanya pada tahun ini, kami dapat bantuan sekitar tiga unit rumah, namun masih banyak rumah yang tak layak huni,” ujarnya.
Menurut dia, keadaan ini mengakibatkan kecemburuan sosial di lingkungan masyarakat karena merasa sama-sama punya hak untuk mendapatkan bantuan.
Sedangkan bantuan yang ada sangat berbanding jauh dengan kebutuhan yang ada, di mana bantuan yang diperolehkan jumlahnya hanya tiga unit dalam per tahunnya.
Sementara, Rutilahu di wilayah yang tengah dipimpinnya itu, berjumlah ratusan.
“Di desa ini penduduknya berada dalam ekonomi menengah, rata-rata pemilik RTLH berpenghasilan minim karena berprofesi sebagai kuli dan buruh tani,” pungkasnya. (Den)