200 Hektare Lahan Kritis Berpotensi Bencana Alam

Plt Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Abdul Muiz bersama, Ketua PKSM Kabupaten Sukabumi, H Maman saat meninjau lokasi lahan kritis di Kampung Cibinong, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran.

SUKABUMI – Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III Provinsi Jawa Barat mengklaim ratusan hektare lahan di wilayah Kabupaten Sukabumi mengalami kritis. Hal ini sangat berpotensi dan mengancam terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor.

Pelaksana tugas (Plt) Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Abdul Muiz mengatakan, sekira 200 hektare lahan di wilayah Kabupaten Sukabumi mengalami kritis. Ratusan lahan tersebut terdistribusi di kawasan hutan dan luar kawasan hutan.

Bacaan Lainnya

“Hal ini, memang menjadi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bukan hanya oleh pemerintah saja, tetapi seluruh lapisan. Seperti warga juga harus terlibat secara langsung dalam mengatasi persoalan lahan kritis ini. Salah satunya dengan membantu pemerintah dalam melakukan pemulihan ekosistem hutan,” kata Abdul Muiz kepada Radar Sukabumi, Kamis (19/11).

Dampak buruk dari lahan kritis ini, sambung Abdul Muiz, sangat banyak selain mata air menyusut, juga rawan bencana alam.

Ini terjadi lantaran daya dukung lahan menajdi menurun atau tidak produktif dan secara ekostem juga dapat menyebabkan bencana. Apabila memasuki musim kemarau, warga akan mengalami kekeringan atau kesulitan untuk mendapatkan air dan ketika memasuki musim hujan lebat, akan berpotensi bencana longsor dan banjir karena hutannya tidak ada kayu penyangga atau menahan resapan air.

“Lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami kemerosotan kesuburannya atau lahan yang dalam proses kemunduran kesuburan baik secara fisik maupun kimia dan biologi. Untuk itu, dampak dari di lahan kritis ini, maka lapisan permukaan tanah suburnya akan hilang, produksi pertanian menurun, hilangnya nilai estetika, terjadinya erosi dan lainnya,” bebernya.

Saat disinggung mengenai upaya pemerintah dalam mengantisipasi lahan kritis ini, pihaknya menjawab. Bahkwa Gubernur Jawa Barat sudah melakukan himbauan melalui Gerakan Tanam Pelihara Pohon (GTPP) bersama peran serta maysarakat, untuk melakukan pemulihan ekosistem hutan.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kabupaten Sukabumi, yang telah melakukan penanaman puluhan ribu bibit pohon di puluhan hektare lahan kritis, tepatnya di Kampung Cibinong, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, pada beberapa waktu lalu.

“Karena kalau berdasarkan keuangan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat itu, sangat relatif terbatas sekali. Nah dengan GTPP ini, tentunya dapat mendorong percepatan pemulihan ekosistem hutan,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *