10 Warga Kertaraharja Diserang DBD

PENINJAUAN : Kepala Desa Kertaraharja, Yati Nurhayati bersama petugas Puskesmas Cikembar saat meninjau rumah warga yang terjangkit penyakit DBD.

CIKEMBAR — Sebanyak 10 warga Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Meski tidak ada korban jiwa, namun penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu, warga harus rela tinggal berhari-hari di rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis.

Kepala Desa Kertaraharja, Yati Nurhayati mengatakan, Desa Kertaraharja memiliki lima kedusunan. Yakni, Kedusunan Kertaraharja, Palagan Kolot, Padasuka, Cirumput dan Kedusunan Babakan. Namun, dari semua kedusunan itu hanya di kedusunan Kertaraharja yang terjangkit DBD. “Ada sekitar satu pekan terakhir 10 warga kami dari Kedusunan Kertaraharja yang terjangkit penyakit DBD. Alhamdulillah, kondisinya sekarang sudah berangsur membaik dan bisa beraktivitas lagi sebagaimana mestinya,” jelas Yati kepada Radar Sukabumi, (3/2).

Bacaan Lainnya

Pihaknya mengaku mengetahui warganya terserang penyakit, berdasarkan laporan dari Kepala Dusun (Kadus) setempat. Setelah mendapatkan laporan tersebut, ia langsung menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cikembar untuk melakukan peninjauan dan assessmen ke lokasi pemukiman warga yang terjangkit penyakit DBD. “Kami bersama petugas Puskesmas Cikembar langsung melakukan pengasapan atau fogging untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus aedes aegypty,” bebernya.

Dalam upaya penanggulangan penyakit DBD, pihaknya bersama Puskesmas Kecamatan Cikembar secara intensif melakukan penyuluhan tentang bahaya DBD keseluruh daerah yang dianggap rentan terjangkit DBD. Seperti pencegahannya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta melakukan 4M yaitu menguras, menutup, mengubur dan mengawasi. Sehingga, perkembangan nyamuk aedes aegypty bisa dikendalikan dari mulai jentik. “Saat meninjau rumah warga, kami langsung melakukan sosialisasi penanganan jentik nyamuk,” timpalnya.

Untuk itu, pihaknya juga menghimbau kepada warga agar membersihkan rumah dan pekarangan rumah dari sarang nyamuk. Seperti harus sering menguras bak mandi, dikuras dan diberi bubuk abate untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk serta pekarangan rumah juga harus dibersihkan dari kaleng-kaleng atau benda lain yang menampung air hujan. “Intinya, warga harus meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *