Sekaligus menyiapkan program kunci bagi para ulama ke depannya.
“Ke depan kita berpacu dengan waktu, memulihkan situasi dan merawat suasana setelah pandemi Covid-19,” jelasnya.
“Kesulitan sudah muncul dalam kehidupan belum lagi persoalan lainnya yang menuntut kehadiran MUI untuk merespon,” ucap Miftah.
Miftah juga berharap para ulama tetap menjaga stabilitas dengan berperan secara profesional.
Serta berkolaborasi dengan sejumlah pihak menciptakan kehidupan bermasyarakat yang berlandaskan ajaran agama.
“MUI tetap berkomitmen mempertahankan Bandung Agamis sebagai pilar penting mempertahankan Bandung Juara,” jelasnya.
“MUI tetap berperan ikut mendukung pembangunan kota tanpa menghilangkan identitas agamis,” pungkasnya. (rmol/pojokjabar)