Tekait Eril Kahn, Ridwan Kamil Sesalkan Pemberitaan Paranormal

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama istrinya Atalia
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama istrinya Atalia menyapa dan menyalami warga yang datang ke lokasi pemakaman putranya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril usai menyelesaikan proses pemakaman di Cimaung, Banjaran, Kabupaten Bandung, Senin (13/6). Kang Emil sapaannya mengatakan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan jenazah putranya hingga dimakamkan. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com )

JAKARTA — Pemberitaan meninggalnya Emeril Kahn Mumtadz alias Eril menyita perhatian publik belakangan ini. Sang ayah, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pemberitaan media mainstream.

“Media mainstream telah adil memberitakan Eril. Saya sangat berterima kasih,” kata Kang Emil saat berjumpa dengan Forum Pemred di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (15/6).

Bacaan Lainnya

Dia menyebut, berpulangnya Eril menjadi momen media mainstream menunjukkan jatidirinya sebagai referensi bagi masyarakat. Kang Emil pun menyesalkan munculnya berita-berita yang menonjolkan paranormal dalam pemberitaan Eril.

Dia juga mengaku tidak berani melihat akun-akun media sosial yang menyebarkan informasi-informasi hoaks soal Eril. Dalam pertemuan dengan Forum Pemred, Kang Emil juga banyak bercerita mengenai proses evakuasi jasad putra sulungnya itu.

Menurut dia, ada skenario indah yang disiapkan Sang Pencipta untuk memberi jeda 14 hari, dari mulai hilang hingga jasad Eril ditemukan. Dia pun manceritakan banyak hal baik yang Eril lakukan secara diam-diam di masa hidupnya.

Menurut Kang Emil, ada banyak testimoni yang menceritakan kebaikan Eril. Bahkan dia pun mengaku kaget setelah banyak orang yang menceritakan kebiasaan baik Eril. “Ada sopir taksi yang mengaku pernah dibela Eril saat hendak dikeroyok,” tutur Kang Emil.

Dia menambahkan, ada banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan hidup Eril. Kang Emil pun mengaku banyak memetik hikmah dari kejadian itu. “Eril sudah menjadi milik publik. Kami hanya memiliki sebagiannya saja,” papar Kang Emil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *