BEKASI – Tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi yang jebol direncanakan bakal dibangun mulai November 2021 oleh BBWS Citarum. Pemerintah Kabupaten Bekasi diminta untuk terus memantau progres pembangunannya.
“Wajib (dipantau). Karena pemerintah daerah yang memiliki wilayah yang di dalamnya daerah yang terdampak dari tanggul jebol beberapa waktu lalu,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Noor, Selasa (14/9/2021).
Pembangunan tanggul Sungai Citarum di Kabupaten Bekasi secara permanen seharusnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini, tanggul di Kampung Babakan Banten, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran itu masih bersifat darurat.
“Pemerintah Kabupaten Bekasi jangan diam. Seharusnya ini (pembangunan tanggul) disegerakan. Jangan selalu berbicara kewenangan. Yang selalu jadi permasalahan kan itu,” katanya.
Cecep Noor mengatakan, pembangunan tanggul Sungai Citarum harus segera dikerjakan. Karena saat ini sudah memasuki musim penghujan.
DPRD Kabupaten Bekasi.
“Jangan sampai terjadi banjir seperti tahun kemarin. Masyarakat Kabupaten Bekasi bisa kebanjiran lagi jika pembangunan tanggul ini tidak disegerakan,” katanya.
Selain memantau perkembangan pembangunan tanggul, lanjut Cecep, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga diminta untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Jawa Barat.
“Jadi jangan diam saja. Harus cepat berkoordinasi. Apa lagi saat ini sudah masuk musim hujan. Jangan sampai masyarakat kebanjiran lagi,” katanya.
Tanggul Sungai Citarum di Kabupaten Bekasi jebol pada Februari 2021 lalu. Sembilan desa di Kecamatan Pebayuran terendam air luapan sungai tersebut dengan ketinggian hingga dua meter.
Akibat kejadian ini, ribuan warga terpaksa mengungsi dan puluhan rumah rusak karena diterjang air luapan Sungai Citarum.
(pojokjabar)
