Bupati Bogor Buru ”Sarang” Petasan di Bogor

Meski produksi lokal, petasan Bogor memiliki daya ledak cukup tinggi. Seperti yang ditemukan Polsek Parung, Juli 2012 lalu. Sebanyak 110 ribu petasan produksi lokal dan Cirebon tersimpan di rumah agen petasan di Desa Kampung Jati, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Sang pemilik mengaku bisa mengantongi laba puluhan juta di musim perayaan tahun baru.

“Kita tunggu perintah Polda Jawa Barat, untuk pelaksanaan operasi serentak seluruh Indonesia. Tapi aparat di wilayah terus melakukan pemantauan dan tindakan jika ada temuan,” ujar Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Kamis (26/10/2017).

Bacaan Lainnya

Beberapa tahun lalu, lapak pedagang petasan di Pasar Parung terbakar hebat. Saksi mata mengaku mendengar beberapa kali ledakan dari gudang milik pedagang. Percikan api dari ledakan petasan itu lantas menyambar rangkaian kabel listrik di kios di pasar.

Api selanjutnya berkobar dan satu persatu menjilati kios-kios di pasar tersebut. Hanya dalam hitungan menit, kobaran api langsung menyellimuti puluhan kios di pasar tersebut.

Kemudian di 2015, Ditreskrimum Polda Metro Jaya turun tangan untuk memberangus usaha ilegal pembuatan petasan di kawasan Parung. Salah satu usaha yang digerebek adalah milik Samin Sugiono.

Kepada pewarta, Samin mengaku membuat petasan sejak kecil. Awalnya dia diajari oleh seorang tentara. Samin bahkan telah merintis usaha pembuatan petasan sejak 1972.

Dia membuat petasan dengan mencampur sejumlah bahan di antaranya sulfur, potas, dan tanah merah untuk sumbatan petasan, dan kertas kardus sebagai sumbu. Akibat memiliki industri petasan ilegal tersebut, Samin dikenai UU darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Sementara di Kota Bogor, Kasatpol PP Herry Karnadi belum mendeteksi mengenai adanya tempat penyimpanan maupun rumah produksi petasan dengan skala besar di Kota Hujan.

Berkaca pada razia petasan skala besar Ramadan lalu, Satpol PP Kota Bogor hanya menemukan beberapa petasan dari pedagang yang berjualan di tepian jalan. Itu pun, peredarannya hanya ramai saat momen-momen tertentu.

“Waktu kemarin pas oprasi ramadan juga yang kita temukan yang jual-jual di jalan aja. Atau hanya musiman di kita itu. Kalau malam tahun baru sama menjelan Idul Fitri baru mereka buat,” terangnya.

(radar bogor/ric/rp2/rp1/d)

Pos terkait