SUKABUMI — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga sebagai kader Gerindra Lina Ruslinawati mengatakan bahwa berdasarkan hasil Reses ke II yang digelar di beberapa titik Sukabumi, banyak aspirasi dari petani yang mengeluhkan kelangkaan pupuk di masyarakat.
Hal tersebut terjadi akibat terhentinya kerjasama kartu tani dengan salah satu bank. Sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan pupuk.
“Aspirasi (Reses) masih tentang pupuk. Katanya semakin sulit mendapatkan pupuk, katanya kan pemerintah sekarang membeli pupuk cukup dengan menunjukan KTP, dimana KTPnya asalkan sudah terdaftar di kelompok tani,”jelasnya.
Padahal, menurutnya saat ini petani sangat membutuhkan pupuk karena bulan bulan ini sudah memasuki masa tanam. “jadi soal pupuk ini kami sudah melakukan pembahasan dan jadi topik utama di komisi untuk segera ditindaklanjuti pemerintah, “tegasnya.
Selain pupuk, masyarakat juga menyampaikan soal banyaknya irigasi yang rusak. Banyak aspirasi masyarakat yang mengharapkan perbaikan irigasi. Bahkan berdasarkan kunjungan ke wilayah selatan Kabupaten Sukabumi kondisinya memang seperti itu.
“Irigasi di jawa barat ini 80 persen rusak parah, kami sudah masukan di rapat komisi dan rapat dengan badan anggaran, katanya soal irigasi ini ada perbaikan angka. Artinya anggaran perbaikan irigasi ditambah agar irigasi para petani berjalan dengan baik, “pungkasnya. (adv)
