Harga Sembako Naik, Lina Ruslinawati : Kuncinya Kemandirian Pangan

MENINJAU : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga sebagai kader Gerindra Lina Ruslinawati pada saat meninjau langsung lahan pertanian milik Desa Sasagaran yang dikaryakan jadi ladang pertanian masyarakat. 
MENINJAU : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga sebagai kader Gerindra Lina Ruslinawati pada saat meninjau langsung lahan pertanian milik Desa Sasagaran yang dikaryakan jadi ladang pertanian masyarakat. 

SUKABUMI — Harga Sembako Naik, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten dan Kota Sukabumi Lina Ruslinawati mengatakan, bahwa kemandirian pangan adalah kunci untuk menekan melonjaknya harga-harga komoditas yang saat ini mengalami kenaikan.

Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) no. 4 Tahun 2012 Tentang Kemandirian Pangan Daerah kepada para tokoh masyarakat belum lama ini.

Bacaan Lainnya

“Salah satu solusi saat harga pangan melonjak dengan kemandirian pangan, masyarakat harus pro aktif. Jadi dengan kemandirian pangan masyarakat tidak harus lagi serba beli ke warung,”terangnya.

Menurutnya, dengan adanya pengendalian pangan ini, terutama ibu-ibu minimal bisa menyediakan kebutuhan pangannya sendiri, untuk cabe, tomat dan hal yang bisa ditanam sekitar rumah, setidaknya bisa mengurangi kebutuhan pangan di pasar.

Lebih lanjut dirinya menegaskan, bahwa yang namanya kemandirian pangan tujuannya adalah masyarakat tidak lagi ketergantungan terhadap pangan yang seharusnya bisa ditanam didepan rumah.

“Masyarakat tidak hanya butuh semangat saja, tapi Pemerintah juga harus memikirkan support anggaran dan kebutuhan untuk masyarakat bisa memulai bercocok tanam,” tandasnya.

Menurunya, adanya bencana perubahan iklim atau elnino dan sekarang musim penghujan membuat produksi pangan turun drastis. Dengan kondisi ini, tentunya pemerintah provinsi harus membuat kajian sehingga tidak menimbulkan Inflasi berkepanjangan. Dirinya juga mendorong keberpihakan anggaran bidang pertanian terus lebih dipikirkan.

“Harapan saya sebagai anggota DPRD Jabar perwakilan dari rakyat khususnya di Sukabumi, pemerintah harus sigap memperhatikan gejala yang ada saat ini. Saya juga akan mendengar aspirasi. Apakah perda ini perlu evaluasi atau tidak karena perda ini dari tahun 2012, tentu perbaikan teknis bisa dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan saat ini,”terangnya,

“Intinya sosialiasi perda bisa memberikan kontribusi baik kepada para petani agar hidup para petani bisa sejahtra disaat musim paceklik. Saya yang merupakan bagian dari pemerintah tentunya mendorong bagaimana kebijakan pemerintah soal Iklim yang tidak menentu ini. Rencana pemerintah menghadapai anomali cuaca yang tidak diprediksi harus memiliki program yang baik,”tambahnya. (adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *