Abdul Muiz Minta Pemprov Kembangkan Sumber Daya Hayati

Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS Abdul Muiz
Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS Abdul Muiz bersama anggota lain saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Wisata Hanjeli di wilayah Desa Waluranmandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Selasa (18/10/2022).

SUKABUMI — Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PKS Abdul Muiz meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mengembangkan kembali sumber daya hayati khas Jawa barat yang belakangan tidak begitu diperhatikan.

Dirinya berharap, aset-aset yang sudah dibangun dengan sedemikian rupa megahnya tidak berfungsi dengan baik, sehingga Jawa Barat tidak lagi sebagai daerah penghasil ikan di Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

“Dulu bibit bibit ikan jawa barat, disebar ke kota Indonesia sekarang tidak ada lagi, karena memang kewenangannya sudah dialihkan ke Kota dan kabupaten. Dulu ada Nila Ras Wanayasa ada ikan Mas Ras Wanayasa sama lele sangkuriang, sekarang tinggal nama saja mungkin. Makanya, agar jangan sampai tinggal nama saja, mumpung bibit unggulnya masih ada, kenapa tidak segera di produksi, “terangnya.

Menurutnya, saat ini banyak sekali aset-aset daerah milik dinas perikanan dan kelautan yang dulu fungsinya budidaya ikan tawar tidak berjalan dengan baik. Hal itu, setelah adanya kebijakan semua budidaya diserahkan kepada Kota dan Kabupaten. Namun, sekarang faktanya Kota dan Kabupaten ini tidak mampu menjalankannya.

“Setelah adanya kebijakan semua budidaya dialihkan ke daerah, semua jadi tidak berjalan. Ujung-ujungnya juga masyarakat masih meminta bibit ke Provinsi lagi, ya gimana provinsi memberi tentu menyalahi aturan, karena budidaya tidak diproduksi lagi, tapi disisi lain masyarakat bingung saat mencari bibit di daerah, “jelas Abdul Muiz

Daerah Jawa Barat yang dikenal daerah yang memiliki konsep pembibitan ikan yang bagus pada waktu dulu, banyak dari daerah luar daerah di Indonesia yang belajar di Jawa Barat. Tapi sekarang, ikan untuk pemasok kebutuhan nasional tidak ada.“Saya bilang Daerah lain belajar dari jawa barat, dikembangkan di daerah masing-masing, dan mereka menjadi pemasok di Nasional, kenapa kita tidak segera dimulai kembali. Mumpung bibitnya masih ada, “tegasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat ini kita punya budidaya ikan wanayasa, semua orang belajar di wanayasa sampai saat ini. Tapi mereka bingung juga dilapangan tinggal kolam kolam kosong. kolam tidak terawat, bocor dimana-mana ini harus dikembalikan lagi. Karena ini juga bisa menghasilkan PAD besar di jawa barat kedepan.

“PAD jawa barat dari pajak kendaraan bermotor, nah bagaimana ketika pajak kendaran bermotor sudah tidak ada lagi, kendaraan menggunakan listrik. untuk mengatisipasi menurunya PAD lebih baik dimaksimalkan sumber sumber daya hayati khas jawa barat itu sudah jelas dari awal memberikan PAD yang bagus untuk jawa barat, “tukasnya. (adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *