Dibajak, Bus Safari Akibatkan Tabrakan Beruntun

RINGSEK: Salah seorang warga melihat kondisi bus Safari Lux Salatiga yang menjadi salah satu pemicu tabrakan beruntun lantaran dibajak penumpangnya. IST

MAJALENGKA, RADARSUKABUMI.com — Kecelakaan yang terjadi di Tol cipali KM 151 arah cirebon jakarta jalur B pada senin 17 Juni pukul 01.00 WIB, diduga karena pembajakan terhadap bus Safari Lux Salatiga.

“Berdasarkan keterangan saksi kecelakaan yang terjadi dini hari tadi karena ada perdebatan diantara penumpang dengan supir bus,” kata Kasatlantas Polres Majalengka AKP Atik Suswanti dikutip RMOLJabar, Senin (17/6).

Bacaan Lainnya

Atik menuturkan, salah satu penumpang bus yang bernama Ansor memaksa supir untuk berhenti sehingga terjadi perdebatan dengan pengemudi.

Bus hilang kendali ketika Ansor berusaha mengambil alih kemudi secara paksa.

“Akibatnya, bus hilang kendali ke kanan, selanjutnya menyeberang, dan terjadilah kecelakaan,” katanya.

Atik juga menyampaikan bila ada versi lain berdasarkan keterangan saksi yang bernama Winda.

Lebih lanjut Atik mengungkapkan berdasarkan keterangan Winda, kecelakaan terjadi karena ditengah perjalanan seorang penumpang diduga berusaha mengambil hp atau kendali supir, sehingga terjadi perdebatan dan mengakibatkan kendaraan oleng ke kanan.

“Akibatnya bus masuk median menyeberang ke jalur B, selanjutnya bus menabrak kendaraan lain. Dibelakangnya ada mobil truk. Mobil truk menghindar sehingga terguling masuk ke median jalan. Bus melaju ke jalur lambat B menabrak kendaraan expander dan menindih kendaraan tersebut,” bebernya.

Data yang menjadi laka lantas di tol cipali KM 151 adalah 12 Meninggal dunia, 11 Luka berat, 32 Luka ringan dan 6 orang selamat. Sampai saat ini semua korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cideres Majalengka.

Adapun kendaraan yang terlibat kecelakaan ialah Bus Safari Lux Salatiga no pol H-1469-CB, Mitsubishi Expander no pol B-8137-PI, Toyota Inova no pol B-168-DIL dan Mitsubishi truk no pol R-1436-ZA.

Akibat kecelakaan maut ini, 12 orang meninggal dunia.

Adapun identitas enam korban tewas di dalam mobil Expander yakni, Heruman (59), Rafi (22), Reza (22), Radit (22), Dafa (21) dan Irfan (22). Sementara tiga korban tewas di mobil Innova yaitu Uki (45), Amar (37) dan Daryono (70).

Dua korban meninggal lainnya adalah Roni Marttampubolon (38) selaku sopir bus, dan Yulianto (25).

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan penyerang sopir Bus Safari H-1469-CB yang menyebabkan kecelakaan dan mengakibatkan 12 orang meninggal dunia itu akan diperiksa kejiwaannya.

“Kita akan dalami (motifnya) dan juga (akan memeriksa) kejiwaan Ansor,” kata Kapolda Irjen Pol Rudy di Cirebon.

Dia mengatakan pihaknya sudah memeriksa urine pelaku penyerangan terhadap sopir bus. Dan dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan negatif, tidak mengkonsumsi barang yang terlarang. “Kami sudah periksa urinenya negatif dan kita akan periksa kejiwaannya,” tuturnya.

Selain itu pihaknya juga telah mengisolasi Ansor yang juga mengalami luka-luka akibat kecelakaan beruntun di Tol Cipali KM 150.900 B Majalengka.

Isolasi tersebut lanjut Rudy, untuk memastikan yang bersangkutan tidak melarikan, karena dia diperkirakan akan menjadi tersangka atas perbuatannya itu.

“Kita akan isolasi Ansor terlebih dahulu di tempat khusus, karena dia diperkirakan menjadi tersangka,” ujarnya.

Menurutnya Ansor (29) merupakan penumpang Bus Safari H-1469-CB yang beralamatkan di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Untuk itu pihak Kepolisian kata Rudy akan mendalami motif yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada sopir bus yang mengakibatkan kecelakaan beruntun. “Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap Ansor.

Ansor ini penumpang dari Bekasi mau ke Cirebon dan dia sendirian,” pungkasnya.

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *