Pegiat Lingkungan dan Sosial Tolak Proyek Geothermal Gunung Gede

Gunung Gede Pangrango
Gunung Gede Pangrango tampak terlihat di wilayah Pacet-Cipanas Cianjur. Foto: Dadan Suherman/ Radar Cianjur

CIANJUR  – Rencana pembangunan energi panas bumi di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait, ternyata cukup menuai sorotan.

Salah satunya dari Penggerak dan Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Cianjur, Muhammad Hernawan atau yang akrab disapa Abah Wiranta.

Bacaan Lainnya

Dirinya menilai, rencana yang kini mencuat kembali itu tentunya harus sangat dikaji kembali. Karena menurutnya, dampak yang akan terjadi bakal berimbas terhadap semua sektor di masyarakat.

“Budaya serta sejarah yang selama ini ada di wilayah kabupaten Cianjur tentu harus sangat dihormati. Apalagi menyangkut aspek sosial lingkungan yang begitu kental di Tatar Santri ini.

Makanya rencana pemerintah itu betul-betul harus dikaji kembali, terlebih mesti ada pemahaman bagi masyarakat luas tentang proyek Geothermal itu,” kata Bah Wiranta saat dihubungi radarcianjur.com, Rabu (8/9/2021).

Lebih lanjut ia menyebut, keberadaan Gunung Gede Pangrango ini sejatinya telah ada sejak dulu. Bahkan sudah menjadi salah satu icon Cianjur yang dijadikan Cagar Budaya atau Biosfer di dunia.

“Gunung Gede ini kan dari dulu juga sudah menjadi sejarah dan cagar budaya yang diakui dunia. Masa iya karena ingin dijadikan pemanfaatan energi, sehingga akan dibangun Geothermal. Kalau secara dampak segala aspek pun jelas kami tidak setuju,” katanya.

Tak hanya aspek sosial dan budaya, dampak lingkungan yang akan terjadi bilamana pembangunan itu terwujud, jelas akan berimbas pada keberadaan Gunung Gede Pangrango sebagai salah satu penyangga sejumlah daerah bahkan beberapa provinsi di Indonesia.

Maka dari itu, dirinya sangat meminta kepada sejumlah pihak agar senantiasa bisa mengkaji dari segala aspek ketika rencana itu akan direalisasikan.

“Menurut saya ini lucu dan prihatin jika rencana tersebut sudah mulai mencuat kembali bahkan melibatkan sejumlah unsur termasuk pecinta lingkungan, yang seharusnya mereka itu bisa mencegah bukan justru mendukung proyek tersebut, karena bisa berdampak besar,” tuturnya.

Di sisi lain, pihaknya juga berencana akan melakukan gerakan peduli lingkungan dalam upaya mencegah rencana tersebut sebelum ada realisasi. Termasuk ia juga meminta kepada unsur terkait supaya dilakukan sosialisasi sedetail-detailnya apa manfaat dan dampak yang akan terjadi terhadap masyarakat luas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *