6 Mahasiswa Terluka, Aparat Kepolisian Dikecam

RADARSUKABUMI.com – Sebanyak 6 mahasiswa harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka saat bentrok dengan aparat kepolisian di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Utara, Rabu (6/10/2020).

Dua di antara 6 mahasiswa itu bahkan mengalami luka yang cukup parah. Mereka harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Jenderal Lapangan Aksi Mahasiswa Bekasi, Firman Setiaji, pada awalnya mahasiswa terlibat saling dorong, tapi aparat kepolisian malah dianggap represif.

“Menurut saya awalnya memang (tindakan) polisi lebih represif. Saat terjadi dorong-dorong itu mereka langsung menembakkan gas air mata. Padahal kan bisa sebagai (peringatan) alternatif itu water cannon,” kata dia, Kamis (8/10/2020).

Mahasiswa yang dirawat di RS Sentra Medika ada 3, yaitu Roy Lino, Novita, dan Nur Sodik. Sementara di RS Harapan Keluarga adalah Nasrul dan Amir.

“Di titik aksi itu ada 300 peserta dari mahasiswa. Namun di lokasi (bentrokan) peserta aksi mahasiswa bertambah kurang lebih mencapai 1.000 orang,” ujarnya.

Firman sendiri tidak mengetahui mahasiswa yang bergabung berasal dari mana saja. Namun, yang jelas ada juga sebagian buruh yang ikut dalam aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.

Mereka mempunyai beberapa opsi yaitu dengan membuat pernyataan nota protes kepada polisi dan pernyataan secara tertulis mahasiswa di media.

“Dan yang pasti saya dan kawan-kawan aksi akan mengusut dan mengawal tindakan oknum kepolisian ini sampai tuntas,” kata dia.

Sementara itu Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bekasi, Yogi Trinanda, juga mengatakan polisi yang menyeran mahasiswa terlebih dahulu.

Pada aksi itu dia menyebut ada mahasiswa yang berdemo berasal dari GMNI, PMII, HMI, dan juga Universitas Pelita Bangsa.

“Kita (GMNI) sangat menyesalkan adanya tindakan prekuensif dari pihak kepolisian yang tiba-tiba langsung kokang senjata,” tukasnya.

Untuk tindaklanjut dari mahasiswa dirinya mengaku, akan dibicarakan bersama akan seperti apa.

“Tentunya dengan adanya persoalan tersebut kita tidak akan tinggal diam. Kita akan tempuh jalur hukum. Tapi memang akan kita kondisikan bersama,” jelasnya.

(dil/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *