Upgrade Sistem Audio Mobil untuk Daily Use

Perubahan Minimalis Hasilkan Suara Berkelas

Meng-upgrade audio pada kendaraan menjadi lebih berkualitas kini bukan lagi perkara sulit. Bahkan, itu bisa dilakukan dengan melakukan perubahan seminimal mungkin.

__________________

TIGA hingga lima tahun lalu, mengganti audio identik dengan ganti head unit (HU). Perangkat tersebut memang me megang peranan terpenting.

Sebab, internal prosesor atau digital sound pro cessor (DSP) pada HU itulah yang menjadi otak utama pengolah suara.

’’HU bawaan pabrikan biasanya memiliki kualitas prosesor yang biasa-biasa saja. Karena itu, pemilik disarankan untuk meng ganti head unit sebagai tahap awal upgrade audio,’’ ujar Technical Support Cartens Audio Edy Susanto.

Namun, seiring dengan berkembangnya part OEM, HU sudah semakin pintar dengan berbagai fitur yang terintegrasi dengan mobil.

Bentuknya pun menyatu dengan dasbor. Hal itu menjadi PR bagi installer karena rata-rata HU aftermarket berbentuk universal.

Dengan beg itu, akan meninggalkan gap atau malah butuh frame khusus jika dipasang di mobil saat ini. Sebut saja Suzuki Ignis dan Mitsubishi Xpander yang memiliki bentuk HU terintegrasi dengan dasbor.

Selain PR bagi installer, pemilik berpikir dua kali jika harus menggudangkan HU orisinal mobil demi menikmati audio yang lebih baik.

Namun, saat ini masalah tersebut bisa terjawab dengan makin banyaknya prosesor eksternal yang bisa mengolah kualitas suara HU standar menjadi lebih baik. ’’Opsi ini banyak diambil customer.

Dengan mempertahankan HU bawaan, kualitas sound bisa ditingkatkan dengan prosesor eksternal,’’ papar Edy.
Selanjutnya adalah penggantian speaker.

Menurut Edy, ada dua opsi utama, yakni sistem 2-way dan 3-way. Sistem pertama jauh lebih simpel karena konfigurasinya hanya terdiri atas sepasang midbass di pintu dan tweeter yang bisa diletakkan di mana saja. Misalnya, di dasbor dan pintu. Bahkan, beberapa jenis mobil sudah memiliki dudukan tweeter.

Banyak juga pilar aftermarket yang menyediakan space khusus tweeter. Sementara itu, sistem 3-way sedikit lebih mengorbankan tempat karena konfigurasinya bertambah dengan kehadiran sepasang midrange.

Otomatis, selain sepasang midbass yang tersembunyi di pintu, pemilik perlu menaruh dua pasang speaker lain di atas dasbor atau pilar.

’’Namun, itu bisa diakali. Angle speaker bisa dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bikin blind spot. Kami selalu menyarankan untuk menggunakan speaker tak lebih dari 4 inci supaya tampilan tetap proper,’’ kata Edy.

Sistem 3-way memang lebih memakan tempat. Namun, hal tersebut akan dibayar dengan staging suara di mobil yang lebih menawan berkat konfigurasi speaker yang komplet.

Berikutnya, pemilik hanya perlu menambah power untuk memberikan tenaga lebih baik kepada speaker. Menurut Edy, banyak yang salah paham tentang tugas power.

Fungsi power tidak untuk membuat audio mobil menjadi menggelegar dan asal ’’jedag-jedug’’. ’’Fungsi power ialah memberikan tenaga yang linier kepada speaker.

Dengan demikian, diputar dalam volume kecil sekali pun tidak ada frekuensi yang hilang. Treble masih terdengar, bas masih terdengar,’’ jelas Edy.

Hal itu tentu akan menambah safety saat berkendara. Sebab, pengemudi tidak harus menggeber volume untuk mendapatkan suara yang jernih. Dengan begitu, tidak menutup kepekaan dari sekitar saat mengemudi. Misalnya, suara klakson mobil lain.

Untuk urusan safety, Public Relations Manager Toyota Astra Motor Rouli Sijabat menjelaskan, pihak produsen, termasuk Toyota, menambahkan warning mengenai penggunaan peranti entertainment saat mengemudi yang muncul di layar HU saat mobil dinyalakan.

’’Kami mendorong setiap pengguna Toyota untuk mengemudi secara aman. Di head unit dan di buku pedoman ada anjuran-anjurannya,’’ ujar Rouli.

Dengan part-part modifikasi itu, komplet sudah setup audio yang berkualitas untuk penggunaan harian. Semua instalasi, seperti power dan prosesor eksternal, bisa disembunyikan di kolong atau dibuatkan custom box khusus di bagasi.

Edy juga memastikan bahwa kelistrikan mobil standar masih sangat mumpuni untuk meng-handle perangkat-perangkat tersebut.

 

(agf/c4/fal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *