Digitalisasi Naskah Jawa oleh Yayasan Sastra Lestari (Yasri)

Ada orang meributkan pengucapan surat Al Fatihah? Tentu dia belum pernah membaca dan mempelajari Alquran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa. Mutiara pengetahuan itu terancam hanyut bersama lapuknya kertas-kertas naskah kuno Jawa. Pengurus Yasri bekerja keras menyelamatkannya.

TAUFIQURRAHMAN, Surakarta

KURAN, Surat Phatikhah: tinurunake ana nagara Mêkah, pitung ayat. Awit ingkang asma Allah, kang Mahamurah tur kang Maha-asih. Ayat 1: Sakèhing pêpuji iku konjuk ing Allah kang Mangerani ngalam kabèh. Ayat 2: Kang Mahamurah tur kang Maha-asih.

Salah satu Alquran dengan terjemahan Jawa itu disusun Bagus Ngarpah, abdi dalem Keraton Surakarta. Tertulis tahun 1835–1905. Jika dilihat-lihat, Bagus Ngarpah juga menyisipkan tafsir model tahlili. Merujuk pada kitab-kitab tafsir terkenal.

Ayat 3: Kang ngratoni ing dina agama (Yaum ad-diin, Pen). (Dina agama, têgêse dina wêwalês, iya iku dina kiyamat, awit ing dina iku Allah nindakake wêwalês, angganjar wong mukmin sarta niksa wong kaphir. Jamal.) Kata terakhir merujuk pada kitab tafsir yang populer disebut tafsir Al Jamal. Di bagian ayat lain, Bagus Ngarpah menyisipkan kata ”Jalalen” yang merujuk pada kitab tafsir Jalalain.

Kini, berkat upaya keras tenaga ahli Yasri mengalihaksarakan lebih dari 35 ribu kata, Alquran terjemahan Jawa bisa diakses dengan bebas di situs www.sastra.org. Upaya pelestarian Yasri berpusat di sebuah rumah bercat putih yang tak seberapa besar di Kelurahan Timuran, Banjarsari, di pusat Kota Solo. Tak seberapa jauh dari Taman Sriwedhari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *