Desy Ratnasari Berakting Lagi, Kini Jadi Istri Indro Warkop

JAKARTA – Desy Ratnasari kembali berakting di layar lebar. Ia bermain dalam film berjudul Keluarga Slamet yang mulai diproduksi bulan ini.

Kali terakhir wajahnya muncul di layar lebar adalah film “Kun Fayakuun” yang tayang 12 tahun silam. Lama vakum berakting, Desy Ratnasari rupanya tidak merasa kagok ketika kembali harus syuting.

Bacaan Lainnya

Ibu satu anak ini justru bersyukur mendapat waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sehingga kepercayaan dirinya tumbuh lagi.

“Ada persiapan dari sisi tampilan, make up, reading intensif bikin saya bisa lebih paham dan meningkatkan kepercayaan diri saya yang sudah lama vakum,” kata Desy dalam konferensi pers daring, Selasa (18/8). Aktris yang sudah mencicpi dunia politik ini mengatakan, genre komedi di film Keluarga Slamet menjadi hal baru untuknya.

“Komedinya beda sama komedi di ‘Kabayan’,” ujar Desy Ratnasari. Di film arahan sutradara Rako Prijanto ini, Desy berperan sebagai istri Slamet (Indro “Warkop”) yang sudah memiliki dua putra yang beranjak dewasa. Suatu hari, anak mereka harus menghadapi kenyataan di mana sang ibu yang sudah berumur ternyata kembali mengandung.

Menurut Desy, beradu akting dengan Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro “Warkop” bukan hal mudah. Apalagi ketika Desy harus beradegan serius.

“Pas reading, saya kalau lihat mukanya pengin ketawa,” Desy tertawa kecil. Ia mengatakan bahwa lewat film ini dirinya bisa menikmati suasana keluarga yang utuh.

Apalagi dirinya yang kini berstatus janda. Karakter Desy dalam film “Keluarga Slamet” berbeda dengan kehidupannya sehari-hari. Desy yang aktif sebagai wanita karier berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengabdikan hidupnya untuk mengurus anak dan suami.

Rumahnya dihuni tiga generasi. Selain tinggal bersama suami dan kedua anak mereka, dia serumah bersama mertuanya, diperankan aktris senior Widyawati.

“Dalam konteks budaya Indonesia, kalau ada istri dan ibu mertua biasanya ada ‘percikan api’ kalau satu rumah, tetapi (di film ini diperlihatkan) bagaimana Slamet sebagai suami menyelamatkan keadaan,” tutur dia. Film ini memperlihatkan kondisi di mana terjadi benturan sudut pandang antargenerasi, juga benturan budaya dari orang-orang dengan latar belakang berbeda.

Tokohnya adalah perempuan Sunda, sementara Slamet berasal dari keluarga Jawa. Sutradara Rako Prijanto menyatakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menggarap film ini adalah agar bisa mengadaptasi budaya yang ada di film aslinya, ke dalam budaya di Indonesia.

“Setelah brainstorming, tadinya mau (diberi judul) ‘Untung Ada Slamet’, tapi berubah jadi ‘Keluarga Slamet’. Pas nama itu keluar, bayangan saya langsung orang Jawa,” kata Rako. Kebetulan, dia juga berasal dari keluarga Jawa sehingga lebih mudah dalam memahami budaya yang akan diangkat dalam film. Film bergenre komedi garapan Falcon Pictures ini merupakan adaptasi dari film India berjdul Badhaai Ho (2018).(ant/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *