Verifikasi Data Hambat Distribusi Tertutup

JAKARTA – Konsumsi elpiji (LPG) 3 kg diprediksi membengkak tahun ini. Belum berjalannya mekanisme distribusi tertutup serta tumbuhnya permintaan membuat total konsumsi elpiji 3 kg bisa lebih tinggi daripada pagu yang dianggarkan dalam APBN 2018.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Muhammad Iskandar menyatakan, dengan pertumbuhan konsumsi elpiji sekitar 5 persen per tahun, konsumsi elpiji 3 kg PSO (public service obligation) tahun ini di prediksi mencapai 6,620 juta metrik ton. Angka itu melebihi pagu kuota elpiji 3 kg dalam APBN 2018 sebesar 6,450 juta metrik ton.

’’Pada 2017, kami overkuota dari pagu APBN. Overkuotanya 1,7 persen dengan jumlah metrik ton sekitar 120 ribu metrik ton,’’ jelasnya dalam rapat kerja Pertamina di Komisi VI DPR.
Dalam APBNP 2017, pemerintah menetapkan kuota penyaluran elpiji 3 kg PSO 6,119 juta metrik ton. Tetapi, realisasi konsumsi
masyarakat untuk elpiji melon tersebut berada di angka 6,306 juta metrik ton. Karena itu, realisasi konsumsi elpiji 3 kg pada 2018 diperkirakan lebih tinggi, mencapai 315 ribu metrik ton jika dibandingkan dengan realisasi 2017.

Bacaan Lainnya

’’Ini yang perlu diantisipasi karena kuota ini dipagu di APBN. Kami sangat sensitif bagaimana menjaga supaya overkuota ini
bisa di-cover aspek legalitasnya,’’ ujar Iskandar.
Melonjaknya konsumsi elpiji 3 kg juga disebabkan adanya konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg pada 2018 sebesar 581.012
paket. Juga, kebutuhan refill untuk daerah konversi baru pada 2018, yaitu 40 ribu paket nelayan (1 tabung per hari untuk 20 hari melaut). Total kebutuhan refill untuk nelayan yang baru di konversi pada 2017 adalah 17.081 paket nelayan.

Distribusi elpiji 3 kg Pertamina saat ini masih berlaku normatif dengan mekanisme penyaluran ke agen pangkalan. Namun, pemerintah telah menyiapkan konsep distribusi tertutup. ’’Juga sudah dikeluarkan permen mulai 2009. Dan, ini sampai sekarang belum bisa diimplementasikan dengan baik,’’ ungkapnya.
Kementerian ESDM sebenarnya ingin menerapkan distribusi tertutup tersebut pada 2018. Sayang, implementasinya terkendala
verifikasi data.

Konsep subsidi langsung kepada masyarakat dilakukan melalui kartu pra sejahtera.
Pertamina saat ini juga tengah menunggu kebijakan tersebut segera direalisasikan. Dengan begitu, pembengkakan konsumsi
elpiji 3 kg PSO yang terjadi setiap tahun bisa ditekan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *