Disebutkan Dede, warga sempat memprotes keberadaan menara yang berada di tengah-tengah pemukiman warga. Pasalnya, barang elektronik milik warga banyak yang rusak akibat terdampak tower itu.
Namun, karena pihak perusahaan saat itu bisa meyakinkan, akhirnya menara pun diizinkan berdiri. “Tapi sekarang, menaranya malah dibiarkan. Kami khawatir, menaranya roboh,” jelasnya.
Karena bingung melakukan pengaduan ke pihak perusahaan, dirinya berinsiatif membuat surat laporan ke Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (DKIP) Kabupaten Sukabumi. Alhasil, beberapa petugas dari DKIP, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Kecamatan Cisaat turun melakukan pengecekan.
“Saya bingung harus lapor ke perusahaan karena sudah lama tidak pernah mengecek tower, lalu saya kirim surat ke pemerintah karena warga sekitar yang terdampak mengeluh kepada saya,” terangnya.
Dirinya berharap, pemerintah segera membongkar menara tersebut karena dikhawatirkan berdampak lebih fatal jika terus dibiarkan. Selain itu, setiap turun hujan besar ataupun bencana gempa warga di sekitar menara selalu ketakutan bila menara itu roboh dan menimpa rumah warga.
