Start-up Maempedia Bantu UMKM Kuliner

Ingin membantu para UMKM di bidang kuliner, aplikasi Maempedia dibuat. Para pedagang bisa menggunakannya tanpa biaya.

EDI SUSILO, Jawapos

TIGA sahabat yang terdiri atas Budianto, Luckman Raharja, dan Michael Ongkowijoyo Yuwono menjadi orang di balik aplikasi Maempedia. Ribuan referensi makanan dan minuman tersaji di situ. Memberi kemudahan bagi penggunanya untuk menentukan pilihan.

Mulai makanan pinggir jalan hingga sajian hotel berbintang. Mulai harga Rp5 ribu sampai jutaan per porsi. Semuanya ada. Jika ingin menuju tempat itu, tidak perlu repot. Melalui fitur jelajah, lokasi penjual akan diketahui. Tinggal ikuti GPS. Jika tidak ingin repot, pembelinya juga bisa langsung dikontak. Fitur Maempedia menampilkan nomor

handphone penjual. Pesanan bisa diantar sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Aplikasi itu tidak hanya memanjakan pencinta kuliner. Maempedia yang tersedia di Play Store memberikan peluang besar bagi pengusaha UMKM makanan untuk mempromosikan dagangannya. Gratis. Cara bergabungnya mudah. Penjual yang ingin mempromosikan dagangannya tinggal isi kelengkapan diri.

Termasuk nomor telepon. Kemudian, unggah foto makanan dan minuman yang dijual. Menu yang diunggah bebas. Jumlahnya pun tidak dibatasi. ”Terserah penjualnya. Mau diunggah berapa menunya,” terang Budianto saat ditemui Kamis lalu (28/6).

Tujuan mereka mendirikan Maempedia adalah membantu mempromosikan pengusaha UMKM kuliner. Idenya dimulai dari keprihatinan melihat promosi kuliner Indonesia yang masih minim. Terutama bagi pengusaha kecil. Budianto mengatakan, saat ini sebenarnya sudah ada perusahaan aplikator yang menyediakan promosi lewat dunia digital. Tapi, untuk bergabung di aplikasi itu, pengusaha harus membayar.

Kondisi tersebut membuat tidak semua pengusaha kuliner berani bergabung. Dari informasi yang dia dapatkan, saat ini baru ada 110 ribu pengusaha kuliner yang tergabung dalam perusahaan aplikator promosi lewat dunia digital. Padahal, data pengusaha UMKM kuliner di Indonesia mencapai 35 juta orang. ”Banyak sekali yang belum bergabung,” tuturnya.

Peluang itulah yang coba diambil Maempedia. Membantu para pengusaha UMKM yang ingin mempromosikan usaha kuliner mereka. Tanpa harus memotong keuntungan mereka untuk biaya promosi.

Mengenalkan Maempedia tidaklah mudah. Saat awal didirikan pada 4 Mei 2016, untuk mengisi daftar kuliner, mereka jemput bola. Mengenalkan kepada pengusaha apa itu Maempedia. ”Satu penjual paling tidak butuh waktu 30 menit agar mereka paham,” terang lelaki kelahiran 4 Juli 1980 itu.

Saat ini jumlah penjual yang mem-posting kulinernya di Maempedia cukup banyak. Bukan hanya Jawa Timur, melainkan juga Jawa Tengah, DKI Jakarta, Bandung, Batam, Medan, Kali man tan Timur, hingga Makassar.

”Saat ini ada 1.039 UMKM kuliner yang bergabung di Maempedia,” jelas bapak empat putra itu. Budi berharap semakin banyak pengusaha UMKM kuliner yang bergabung di Maempedia. Dengan demikian, referensi kuliner Indonesia semakin dikenal dan laris diburu.

 

(*/c6/ayi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *