Softbank Suntik Grab USD 2 Miliar

net ILUSTRASI: Transportasi online Grab Indonesia.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com  –  Kepercayaan investor internasional pada
Indonesia masih tetap tinggi. Kali ini pemodal asal
Jepang, SoftBank, memastikan menambah investasi ke
platform digital Indonesia. Total dana yang disiapkan
tidak kurang dari USD 3 miliar atau sekitar Rp42
triliun.

Chairman & CEO SoftBank Group Masayoshi Son
menjelaskan, saat ini sudah ada investasi USD 2
miliar yang masuk ke Indonesia. ”Kami akan
menginvestasikan USD 2 miliar lagi untuk investasi
baru,” terangnya setelah bertemu Presiden Jokowi di
kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/7).
Investasi tersebut akan masuk ke Grab untuk membangun
infrastruktur digital di Indonesia. Sebagai langkah
awal, dia akan membuka kantor pusat kedua Grab di
Jakarta. Sebelumnya, kantor pusat Grab hanya
berlokasi di Singapura.

Bacaan Lainnya

”Kami ingin berinvestasi lebih di Indonesia untuk
membuat lebih banyak unicorn,” sambungnya.
Sebelumnya, SoftBank pada akhir tahun lalu
menyuntikkan dana ke Tokopedia senilai USD 1,1 miliar
atau Rp16 triliun.

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan yang
mendampingi Masayoshi menjelaskan, SoftBank sedang
menjajaki peluang investasi ke berbagai start-up
kecil. Selain itu, mempelajari peluang investasi lain
di bidang ekosistem kendaraan listrik. ”Mulai lithium
baterai sampai sepeda motornya, busnya, sampai ke
electric vehicle-nya, juga charging station-nya,”
terangnya.

Jakarta akan menjadi lokasi pilot project.
Setelah berinvestasi USD 2 miliar akhir tahun lalu,
lanjut Luhut, SoftBank hendak memasukkan USD 2
miliar. ”Tadi dengan presiden, dia tambah mungkin USD
1 miliar. Jadi, bisa USD 5 miliar dalam tiga tahun,”
tutur Luhut. ”Kami ingin mengembalikan langit biru
Jakarta,” timpal Masayoshi.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata
menuturkan, selain membuka kantor pusat di Jakarta,
investasi tersebut akan digunakan untuk mengembangkan
produk-produk Grab. Salah satunya, Grabfood. ”Dan,
pengembangan RnD Center (pusat penelitian dan
pengembangan, Red) untuk produk dan servis yang lebih
baik,” terangnya.

Berdasar pembicaraan dengan SoftBank, RnD mengarah
pada pengembangan kecerdasan buatan alias artificial
intelligence (AI) di Indonesia. Menurut Ridzki,
penggunaan AI akan sangat bermanfaat bagi
produktivitas kerja Grab. Misalnya, bagi food
merchant, itu akan mampu mengembangkan penjualannya.
Tidak tertutup kemungkinan Grab masuk ke ranah
kesehatan dan pendidikan. ”Layanan health itu berarti
bisa memberikan akses banyak layanan medical kepada
masyarakat Indonesia, terutama ke bagian yang tidak
terjangkau,” lanjutnya.

 

(byu/c5/oki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *