SUKABUMI – Sejak diluncurkannya program satu juta rumah pada empat tahun lalu oleh Presiden Joko Widodo, perumahan bersubsidi semakin diminati oleh masyarakat, khususnya di wilayah Sukabumi. Hal ini terlihat dari pesatnya pertumbuhan rumah bersubsidi setiap tahun.
Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Sukabumi dan Cianjur Fahruddin mengatakan, pangsa pasar rumah bersubsidi di Sukabumi mengalami kenaikan 10 hingga 15 persen setiap tahunnya, seiring dengan minat masyarakat terhadap rumah murah tersebut. Menurutnya, angka itu cukup tinggi dibandingkan wilayah lain yang ada di Jawa Barat (Jabar).
“Memang kenaikannya hanya 10 persen, tetapi dibandingkan daerah lain untuk penjualan rumah subsidi di Sukabumi terbaik se-wilayah Jawa Barat (Jabar),” tutur pria yang baru menjabat sebagai Ketua REI di wilayah Sukabumi dan Cianjur itu kepada Radar Sukabumi, Jumat (2/11).
Dikatakannya, meningkatnya minat masyarakat terhadap rumh subsidi lantaran harganya yang murah. Apalagi ada bantuan subsidi dari pemerintah untuk uang muka. Tahun ini harga rumah subsidi Rp 130 juta.
Tidak hanya harga yang murah, biaya angsurannya pun sangat murah mulai dari kisaran Rp 700 ribu hingga Rp 2 jutaan per bulan. Tentunya harga tersebut sangat cocok bagi masyarakat yang berpenghasilan dibawah UMR.”Untuk masa pengembalian kreditnya bisa sampai 20 tahun,” imbuhnya.
Bahkan dikatakannya saat ini, pembangunan rumah bersubsidi tidak hanya dikawasan pelosok tetapi sudah mendekati wilayah perkotaan.”Sekarang perumahan subsidi sudah banyak dibangung dipinggiran kota yang letaknya strategis,” pungkas pria yang akrab disapa Ending itu.
(wdy)
